Mohon tunggu...
Ezzra Rauwda Pervilian
Ezzra Rauwda Pervilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai saya Ezzra seorang mahasiswa tingkat akhir dari yang senang mendengarkan musik di kala senggang, mari berkenalan dan berbagi banyak cerita bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Sepak Takraw Indonesia: Dari Prestasi Internasional ke Profesionalisme

1 Oktober 2024   17:35 Diperbarui: 4 Oktober 2024   19:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Alexey Demidov from Pexels: pexels.com

Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga yang paling berprestasi di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan di berbagai panggung internasional. Mulai dari medali emas di Asian Games 2018 hingga kemenangan di ASEAN University Games 2024,  sepak takraw Indonesia telah menunjukkan potensi yang sangat besar. Namun, meskipun prestasinya luar biasa, sepak takraw masih belum mencapai tingkat profesionalisme yang sama seperti olahraga lain seperti basket, sepakbola, atau voli.

Prestasi internasional sepak takraw Indonesia telah menjadi sumber kebanggaan bagi bangsa kita. Pada Asian Games 2018, tim sepak takraw putra Indonesia berhasil merebut medali emas dalam nomor quadrant putra, yang merupakan prestasi terbaik Indonesia sejak pertama kali cabang olahraga ini dilombakan di Asian Games 1990. Selain itu, tim ini juga meraih tiga medali perunggu dalam nomor ganda, regu putra, dan quadrant putri. Prestasi ini menempatkan Indonesia di posisi keenam negara tersukses dalam mengoleksi medali cabang sepak takraw Asian Games.

  • Keterbatasan Profesionalisme

Meskipun prestasinya luar biasa, sepak takraw masih menghadapi beberapa keterbatasan dalam mencapai profesionalisme. Salah satu keterbatasan utama adalah kurangnya struktur kompetisi yang terstruktur dan berkelanjutan. Sepak takraw Indonesia kerap mengirimkan pemainnya ke kompetisi internasional melalui seleksi atau pemusatan latihan nasional semata. Hal ini dapat berdampak buruk bagi masa depan sepak takraw, baik bagi Indonesia maupun bagi olahraga itu sendiri, karena berpotensi kehilangan talenta yang mampu mengharumkan nama bangsa dan menghilangkan minat masyarakat.

  • Mencontoh Malaysia dengan Sepak Takraw Leaguenya

Malaysia telah berhasil mengembangkan sepak takraw menjadi olahraga profesional melalui Liga Sepak Takraw Malaysia (STL), yang didirikan pada tahun 2014. Liga ini tidak hanya menciptakan platform kompetisi yang terstruktur, tetapi juga berhasil menarik perhatian masyarakat dan sponsor, sehingga meningkatkan antusiasme terhadap olahraga ini. Dengan adanya sistem promosi dan relegasi antara STL Premier dan STL Division 1, liga ini memberikan kesempatan bagi tim-tim untuk bersaing di level yang lebih tinggi, sekaligus mengembangkan bakat-bakat muda. Sejak awal berdirinya, STL telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan jumlah tim yang meningkat menjadi sepuluh pada tahun 2023. Keberhasilan liga ini juga terlihat dari tingginya angka penonton, di mana viewership mencapai 5.6 juta pada musim 2016, menunjukkan bahwa masyarakat Malaysia sangat mendukung perkembangan sepak takraw.

Indonesia dapat mengambil pelajaran berharga dari pengalaman Malaysia dalam membangun liga sepak takraw yang serupa. Dengan menciptakan struktur kompetisi yang jelas dan berkelanjutan, Indonesia dapat meningkatkan kualitas olahraga ini dan memberikan peluang karir bagi para pemain. Selain itu, pendekatan berbasis komunitas yang diterapkan oleh STL dapat diadopsi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung tim lokal.

  • Membangun Sepak Takraw Indonesia

Pembangunan liga sepak takraw di Indonesia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional dan internasional. Salah satu aspek penting dalam pembangunan liga yakni pemasaran. Menurut Pitts dan Stotlar (1996, dalam Harsuki 2013: 213), pemasaran olahraga yang efektif meliputi unsur-unsur seperti Purpose, Product, Project Market, Position, Pick Player, Package, Pricing the Sport, Place, Promotion, Promise. Dengan menerapkan unsur-unsur pemasaran ini, pembangunan liga sepak takraw Indonesia diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu olahraga yang populer dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Berikut merupakan gambaran terhadap penerapan ke 10 poin tersebut :

1. Purpose

Untuk membangun liga sepak takraw yang sukses, penting untuk menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Liga harus berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan atlet muda. Misi liga harus mencakup penyediaan platform bagi atlet untuk berkompetisi secara profesional, serta meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap sepak takraw sebagai olahraga yang menarik. Dengan menekankan nilai inti seperti sportivitas, integritas, dan keberlanjutan, liga dapat membangun reputasi yang kuat di mata publik.

 2. Product

Sepak takraw harus diposisikan sebagai produk olahraga yang menarik dengan berbagai elemen pendukung. Ini termasuk penyelenggaraan pertandingan reguler, event-event khusus seperti turnamen tahunan, serta pengembangan program pelatihan untuk atlet muda. Selain itu, merchandise seperti jersey, takraw, dan pernak-pernik lainnya harus dirancang dengan menarik untuk meningkatkan daya tarik. Dengan menawarkan pengalaman menonton yang unik, seperti pertunjukan hiburan sebelum pertandingan dan interaksi langsung antara pemain dan penonton, liga dapat menciptakan nilai tambah bagi penonton.

 3. Project Market

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun