Mohon tunggu...
Ezza Wahyu Dian Cantika
Ezza Wahyu Dian Cantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Gangguan Kepribadian Dependen Menurut Teori Perkembangan Psikososial (Erik Erikson)

21 Desember 2022   13:09 Diperbarui: 21 Desember 2022   13:15 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kok bisa ?

Saat melalui tahap otonomi vs perasaan malu, seharusnya individu mulai belajar mandiri. Sedangkan dalam kasus gangguan kepribadian dependen, kemungkinan individu tidak diajarkan mandiri seperti individu masih disuapi, dituntun saat berjalan, terlalu sering digendong dan lain sebagainya. 

Akibatnya, seperti yang telah disebutkan tadi yaitu individu menjadi kurang percaya pada kemampuan nya sendiri, tidak tegas terhadap apa yang diinginkan sehingga ia secara tidak langsung juga kesulitan mengambil keputusan. Hal inilah yang membuat individu selalu bergantung kepada orang lain. Ia bahkan takut ditinggalkan oleh orang lain dan menjadi sosok yang posesif karena ia tidak percaya bahwa ia bisa sendirian

Lalu terkait dengan tahap Inisiatif vs Perasaan bersalah, seharusnya individu dibiarkan untuk mulai mengeksplor dunianya sendiri. Misalnya bermain diluar rumah, mengerjakan tugas sendiri, menentukan sendiri kapan ia ingin tidur dan bermain serta lain sebagainya. Sedangkan dalam kasus gangguan kepribadian dependen, kemungkinan orang tua / lingkungan sekitar terlalu memberikan peraturan yang kaku dan bersifat overprotektif terhadap individu. 

Kalimat yang sering muncul biasanya seperti "Eh gak boleh gitu", "Awas nanti jatuh", "Jangan main kotor kotor, banyak kuman", "Jangan main hujan hujan nanti sakit", "Ayo sudah jam segini waktunya pulang / tidur", dan lain sebagainya. Intinya pada tahap ini kehidupan individu dipenuhi oleh larangan dan aturan. 

Selain itu, biasanya orang tua akan membantu mengerjakan tugas yang seharusnya tugas tersebut dikerjakan individu untuk merangsang kognitif dan motoriknya. Akibatnya, individu berkembang menjadi seseorang yang pasif yang dimana berkemungkinan pula mengakibatkan individu bergantung pada orang lain untuk melakukan segala sesuatu.

Referensi

Danuwijaya, C., Maki, A., & Husna, N. (2022). Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Implementasi Psikososial Erikson Di Sekolah. Al-Afkar, Journal for Islamic Studies, 41--55.

Fatwikiningsih, N., & Psi, S. (2020). Teori Psikologi Kepribadian Manusia. Penerbit Andi.

Larasati, K., & Nafisah, F. I. (2022). Pengaruh Rehabilitasi Untuk Mengatasi Gangguan Kepribadian Dependen. International Conference on Islamic Guidance and Counseling, 2, 199--207.

Nursalim, M., Laksmiwati, H., Budiani, M. ., Khoirunnisa, R. ., Syafiq, M., Savira, S. ., & Satwika, Y. . (2019). Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun