Dalam hal demikian saya teringat pesan salah satu senior, Ikhsan Modjo bertahun silam. Politik idealis dapat dikalahkan oleh politik opportunis, politik opportunis dapat dikalahkan oleh politik pragmatis, namun politik pragmatis akan kalah oleh politik partisipatif. Ini yang juga menjadi kunci kemenangan presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi pada pilpres silam. Jokowi berhasil menumbuhkan harapan publik, yang lebih dalam lagi Jokowi berhasil menumbuhkan partisipasi publik yang tercermin pada kebijakan maupun kesehariannya.
Saya telah memantapkan pilihan. Atas keinginan memperbaiki Kabupaten Bekasi yang lebih baik dan bener. Obon Tabroni adalah figur yang tepat secara latar belakang dan karakteristiknya memimpin Bekasi. Bekasi tak butuh pemimpin yang berkunjung musiman, Bekasi tak butuh figur populer dengan berjuta retorika, Bekasi tak butuh figur yang hanya bergincu didepan pewarta dan penghargaan simbolik yang tak memiliki makna pada rakyat. Bekasi butuh figur yang mau dan mampu mendengarkan, menyadarkan dan menggerakkan bahwa Bekasi adalah milik kita penduduknya, bahwa Bekasi butuh partisipasi publik dalam pertumbuhan dan pembangunannya. Demi Bekasi Baik dan Bener, Obon Tabroni adalah solusi tepat bagi kita semua.
Sekian
Rezha Nata Suhandi
Bekasi, 26 November 2016.
Dibalik temaram kelambu dan dinginnya kalbu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H