Mohon tunggu...
Rezha Nata Suhandi
Rezha Nata Suhandi Mohon Tunggu... Penulis - Rezha

Mencintai senja kala biru, kegaduhan imajinasi lambang superioritas intelektual.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Pijak Bumi pada Obon Tabroni

26 November 2016   15:17 Diperbarui: 26 November 2016   15:25 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai masyarakat Kabupaten Bekasi, saya merindukan pemimpin yang hadir di tengah masyarakat dalam kondisi yang seperti apapun, dapat memijak bumi kala melangit dan tak lupa membumi saat langit memangkunya melayang. Memang sebagai pelayan rakyat dan abdi Negara, seorang pemimpin di daerah haruslah lulus syarat dekat dengan rakyat. Sehingga terbentuklah narasi semu yang banyak dibuat oleh tim kampanye para calon Bupati Kabupaten Bekasi.

Obon Tabroni membalikkan fakta yang demikian adanya. Berangkat dari pencalonan yang menggunakan jalur Independen dengan dikawal oleh kurang lebih 250.000 KTP masyarakat Kabupaten Bekasi sebagai syarat bakal calon independent. Obon Tabroni berhasil melaju dari bakal calon menjadi calon Bupati Kabupaten Bekasi periode 2017-2022. Ini merupakan satu prestasi tersendiri bagi Obon Tabroni dan seluruh relawan yang telah membantu proses suksesi Obon Tabroni.

Latar belakang Obon Tabroni sebagai aktifis buruh juga menunjang segala aktifitas politiknya kini. Mengenai buruh maupun serikatnya, pada media cetak dan elektronik kita seringkali disuguhkan aksi juga demonstrasi buruh mengenai upah layak dan kesejahteraan. Aksi yang seringkali membuncahkan rasa heran dan penasaran kita tentang bagaimana gerakan buruh dapat solid dan begitu masif. Alasan yang bisa saya terima adalah satu misi perjuangan, dilandasi oleh satu rasa dan satu penderitaan buruh bergerak untuk menuntut apa yang menjadi haknya.

Obon Tabroni dalam posisinya kini menjadi Deputi Presiden KSPI. Orang nomor dua setelah tokoh aktifis buruh yang kita kenal, Said Iqbal. Obon Tabroni yang mengawali karier dari bawah sebagai buruh salah satu perusahaan elektronik di Kabupaten Bekasi ini nyatanya mampu menunjukkan konsistensi dalam memperjuangkan hak buruh bertahun lamanya. Hal inilah yang dirasa perlu sebagai penajam jiwa kepemimpinan seorang kepala daerah dalam mewujudkan visi misi menjadi kepala daerah. Konsistensi.

Lalu bagaimana dengan cerita merakyat atau membumi ?

Dalam setiap gelaran aksi, mengorganisir massa aksi dengan jumlah ribuan massa jelas bukan perkara mudah. Selain modal kesamaan visi, satu rasa dan satu penderitaan, menguatkan soliditas juga amatlah perlu. Dalam penguatan soliditas itulah partisipasi individu-individu dibutuhkan hingga terakumulasi secara masif dalam satu gerakan.

Membuat sebuah organisasi solid dan merasa perlu berpartisipasi dalam setiap gerakannya tentu butuh infiltrasi atau pendekatan secara mendalam orang per orang dan simpul per simpul. Apalagi mengenai masalah turun ke jalan. Dialog, diskusi, perdebatan pastilah menjadi menu wajib saban hari.

Bertemu muka dan fikiran mungkin sudah biasa bagi seorang Obon Tabroni pada barisan buruh yang berserikat. Hal inilah yang menjadi modal penting pemimpin, dan saat ini dimiliki oleh Obon Tabroni. Saat mengorganisir, membangkitkan semangat massa bahwa kita bisa, tak perlulah ada lensa kamera apalagi narasi yang menjadi kemasan sebuah citra. Obon tumbuh dalam selimut bumi yang hangat lagi aspiratif.

Pun begitu saat menjadi pemimpin rakyat Kabupaten Bekasi kelak. Akan menjadi hal lumrah jika satu hari kita menemui Obon duduk lesehan bersama pedagang pasar induk Cibitung, bermandi keringat saat menandur padi di sawah kawasan Pebayuran atau gotong royong bersama rakyat yang sedang dalam kesulitan dan butuh pertolongan.

Beberapa waktu lalu pun fakta simpatik membuat saya bergidik. Saat masyarakat Cikarang Barat kekeringan akibat bocornya saluran pipa PAM lantas berteriak mencari solusi dan bertanya kemana pemimpinnya. Obon Tabroni bergerak secara inisiatif mengadakan urunan atau sumbangan air dari warga yang tak kekeringan kepada warga yang kekeringan. Itu sebelum banyak pihak datang membawa puluhan kamera dan pewarta demi memberikan rintik air untuk kebutuhan. Obon tak perlu itu, inisiatifnya pun saya dapatkan bukan dari media. Namun twitter pribadinya. @obontabroni.

Inisiatif, inspiratif, dapat menggerakkan partisipasi publik kita jumpai dalam pribadi Obon Tabroni. Selintas dalam imajinasi mengingat bagaimana Maharaja Purnawarman, legenda kerajaan Tarumanegara membuat sungai Chandrabaga dan Gomati dengan memanfaatkan partisipasi publik. Ribuan orang tumpah ruah menggali tanah dan membuat jalur jalannya air. Pun begitu dengan Obon Tabroni. Terlalu dini jika saya mensejajarkan apalagi melekatkan Raja Purnawarman pada diri Obon Tabroni, namun kepemimpinan yang dapat menggerakkan semangat publik jelas tertanam dalam jiwa Obon Tabroni pada rekam jejaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun