Identitas Purwakarta hari ini pun sangat jelas, telah menjadi destinasi, kota yang hendak dituju oleh pelancong dari daerah urban, kota yang mulai membuka harapan banyak orang untuk menggantungkan hidupnya disini, di Purwakarta.
Basis dan platform kesundaan yang dibawa oleh Kang Dedi Mulyadi telah mampu merubah wajah Purwakarta secara utuh. Kang Dedi Mulyadi memimpin dengan RASA. Rasa cinta terhadap rakyatnya, rasa ingin melayani pada rakyatnya dan rasa ingin membahagiakan rakyatnya. Jalan kebudayaan lah yang beliau pilih. Purwakarta adalah sebuah contoh bagaimana sebuah daerah dapat berubah karena kualitas kepemimpinan kepala daerahnya.Â
Kepala daerah memiliki visi yang harus diterjemahkan sebagai langkah kongkret oleh segenap bawahannya sebagai eksekutor dalam hal ini SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait. Menemukan atau membentuk karakter suatu daerah tentu adalah hal yang sangat rumit, jika hanya memimpin dengan logika dan teori tak akan mampu menyelesaikan uraian benang kusut dari permasalahan daerah.
Kang Dedi Mulyadi telah membuktikan, dengan tekad, mimpi dan harapan yang dibawanya pada kotanya tercinta. Beliau bisa bangkitkan kembali Purwakarta, sebagai tatar sunda yang secara utuh dan kaffah berkebudayaan sunda. Karena Rasa seorang pemimpin di puja, karena Rasa seorang pemimpin dicintai, Karena rasa seorang pemimpin dirindukan. Mudah-mudahan di setiap daerah di Nusantara, terdapat Dedi-dedi lainnya yang membawa nafas baru kejayaan dan kebesaran sejarah, kearifan lokal serta kebudayaan daerah sebagai fundamental pembangunan dan kehidupan masyarakat. Hatur Nuhun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H