-Meminta Kementrian Keuangan untuk mengkonversi sebagain PNBP ke rupiah murni.
-Terkait dengan instruksi dari Menteri Keuangan, maka mempertahankan politik anggaran yang diperkecil berdasarkan prediksi ekonomi yang turun jadi 4% pada tahun 2018.
Rapat pun cenderung selesai tepat waktu, dengan hanya beberapa menit saja terlewat dari jadwal. Kemudian semua anggota rapat pun dipersilahkan keluar oleh pimpinan rapat saat itu, Meutya Hafid (Fraksi Golkar). Awalnya, saya berharap bila seusai rapat kami bisa bertemu dan sekadar berbincang dengan anggota dewan. Namun sayang hal itu tidak dimungkinkan karena pintu keluar anggota dewan berada di bawah dan dijaga oleh Pamdal, sedangkan balkon di lantai atasnya. Sesampainya di ruangan Pak Martin, yang terletak di lantai 17 Gedung Nusantara II, saya dan teman lainnya langsung membuat notulen untuk diserahkan kepada beliau.
Hal itu sangat penting karena beliau tidak bisa menghadiri rapat dan tidak mendapatkan informasi terkait. Maka notulen tersebut berguna untuk memberi informasi terbaru agar Pak Martin bisa tetap mengikuti isu terkini. Seperti itu kiranya salah satu pengalaman magang yang bisa saya sampaikan. Semoga dengan adanya tulisan ini, saya bisa membagikan beberapa informasi yang mungkin tidak bisa ditemukan di internet ataupun media massa. Selain itu, besar harapan saya agar masyarakat mendapat perspektif tambahan bahwa DPR tidak selalu 'jelek' seperti stereotype yang beredar di masyarakat dengan maraknya kasus sebagian anggotanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H