Mohon tunggu...
Ezra Satwika
Ezra Satwika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Kesenangan Pribadi Mengubah Pandangan Hidup Kembali

28 November 2024   08:26 Diperbarui: 28 November 2024   09:55 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dunia modern yang penuh dengan hiburan, ada banyak bentuk dimana seseorang menikmati konten, seperti Youtube shorts, Instagram reels, TikTok, Live-Streaming, dan lain-lain. Semua orang akan menemukan kebahagiaan masing-masing di media tertentu. 

Salah satu kebahagiaan yang saya temukan adalah vtuber, gabungan dari kata virtual dan Youtuber, yaitu seorang Youtuber atau live-streamer yang menggunakan avatar virtual untuk membuat kontennya, dalam bentuk 2D maupun 3D.

Pengalaman saya dengan vtuber dimulai pada tahun 2022 disaat salah satu teman saya menunjukkan seorang vtuber dari Hololive Production bernama Hoshimachi Suisei. Untuk saya pada saat itu, yang sangat menyukai hal-hal bernuansa dan berasal dari Jepang, saya langsung merasa tertarik dan terpikat dengan suaranya yang powerful dan karismatik. 

Setelah itu, saya mulai menonton video clip dan mendengarkan lagu-lagu dari Hoshimachi Suisei, dan dari situ saya mulai menemukan member dan talent lain dari Hololive Production. 

Sejak saat itu, saya merasa bahwa saya harus mendukung mereka untuk meraih mimpi mereka, dan sebagai timbal balik, saya pun merasa bahwa jika saya tidak menyerah, saya pun bisa menggapai mimpi saya. Hal tersebut terbukti berhasil dengan diterimanya saya kepada universitas impian, yaitu Universitas Airlangga dengan jurusan yang diinginkan juga. 

Tentu hal ini tidak akan terjadi tanpa kerja keras dan ibadah yang tidak berhenti, tapi saya juga merasakan bahwa semangat dan inspirasi yang saya dapatkan dari para vtuber tidak menyerah kepada impian mereka, sangat berdampak pada saya sehingga mendorong untuk melakukan yang terbaik. 

Kecintaan saya terhadap vtuber tidak berhenti disitu saja, karena mereka juga sudah menjadi penyelamat saya di waktu-waktu terpuruk dan gelap saya. Di fase remaja yang sangat memperhatikan gengsi dan hobi teman-teman sebayanya, saya merasa sensitif apabila ditatap atau diperhatikan karena memiliki hobi yang bernuansa wibu. Terlebih disaat itu, saya diuji dengan sakitnya salah satu anggota keluarga yang saya kagumi dan sayangi. 

Seiring waktu berjalan, saya merasa semakin lelah dan letih atas pandangan orang lain, dan cemas karena memburuknya kondisi anggota keluarga saya. 

Di saat itulah saya menonton clips dan live show para talent Hololive Production, dan disitulah saya melihat seberapa antusias para penggemar dan penonton menyambut pertunjukan, mendukung para talent, dan menikmati acara tersebut secara maksimal. Saya pun membuka sosial media dan melihat bagaimana para fans dari segala macam talent berkumpul dan bertukar cerita tentang apa yang mereka sukai dan kagumi dari talent favorit mereka. 

Mereka tidak terlihat malu, bahkan bangga saat menceritakan tentang hal favorit mereka, dan orang-orang lain pun menerima dan menceritakan juga tentang kesukaan mereka tanpa ada rasa menghakimi dari satu sama lain. 

Saya menemukan bahwa tidak ada malu dengan menunjukkan apa yang kita sukai dan kagumi, dan hidup terlalu singkat untuk mengurusi apa yang dikatakan orang lain. Setelah itu, saya tidak lagi menyembunyikan apa yang saya sukai, dan juga tidak memperhatikan kata orang-orang jika mereka bilang bahwa hal yang saya sukai ini jelek ataupun hal negatif lainnya, karena hal inilah yang membantu saya bangkit kembali disaat paling gelap dan kelam saya. 

Setelah itu, saya mulai mendapatkan teman yang tidak menilai saya atas hobi saya apa, namun dari sikap saya seperti apa. Saya pun lebih terbuka terhadap apa yang disukai oleh orang lain, dan tidak menilai mereka atas hal tersebut saja, karena hal itu sungguh melelahkan dan memberikan perasaan negatif dari seluruh pihak.

Dari pengalaman saya, saya telah menemukan komunitas dan teman yang tidak menghakimi saya atas hal yang saya sukai, namun bagaimana saya bersikap. Dan selama waktu ini, saya belajar bahwa menjadi orang yang positif banyak manfaatnya. 

Saya telah menjadi individu yang lebih terbuka dan menerima kritik atas kesalahan saya, tetapi saya juga dapat mengatur batasan dimana toleransi saya akan berlaku. Hal-hal ini terjadi karena teman saya dulu mengenalkan dunia vtuber kepada saya. Dan dari hal itu, saya memiliki beberapa pesan yang ingin saya sampaikan. 

Kepada siapapun, tolong jangan merasa bahwa apa yang kalian miliki atau sukai itu adalah hal yang lebih baik ataupun bagus dari hal orang lain. Dan kepada siapapun, janganlah menilai dan menghakimi hobi dan kesenangan orang lain, karena dibalik semua yang ditunjukkan, ada nilai tersembunyi yang mereka miliki kepada orang tersebut. 

Mengertilah bahwa dunia terlalu sebentar untuk mendengarkan ocehan orang lain, maka lakukanlah apa yang membuatmu senang, dengan syarat tidak akan merugikan siapapun, mau diri sendiri atau orang lain.

Author: M. Ezra Satwika Narawangsa

Instansi: Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun