Karena setiap anak mempunyai hak mereka masing-masing yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan porsi mereka dan juga melalui kesetaraan antara perempuan dan laki-laki akan menimbulkan sesuatu yang positif karena adanya rasa menghargai dibalik perbedaan.
Samovar, Porter dkk (2017) juga mengungkapkan bahwa fungsi keluarga juga bagi anggotanya yaitu pembawa identitas keluarga, dalam budaya batak bahwa perempuan tetap mendapatkan marga tersebut.
Namun marga perempuan tidak dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya karena yang berhak menurunkan marga kepada generasi selanjutnya adalah anak laki-laki, maka dari itu tidak dapat dipungkiri banyak orang tua tradisional lebih banyak meyakini bahwa anak laki-laki lebih berharga daripada anak perempuan dan jika orang tua tidak mempunyai anak laki-laki garis keturunannya akan hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Samovar, L. A., Porter, R. E., Mcdaniel, E. R., Roy, C. S. (2017). Communication between cultures. Boston, Massachusetts: Cengage Learning.
Sianturi, J. N. (2017, October 1). Makna Anak Laki-Laki di Masyarakat Batak Toba (Studi Kasus di Kota Sidikalang Kabupaten Dairi provinsi sumatera utara). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Retrieved September 15, 2022, from https://www.neliti.com/publications/125688/makna-anak-laki-laki-di-masyarakat-batak-toba-studi-kasus-di-kota-sidikalang-kabÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI