Langkah yang tertatih menuju kedamaian
hati yang bersedih menuju kesenangan
pikiran yang kacau menuju keteraturan
air mata yang mengalir menuju tawa yang menyenangkan
tak ada yang tahu bagaimana hadirnya
ia datang bak udaraÂ
hampir hampir saja aku kira itu tak ada
ia datang bak air
hampir hampir saja aku kira itu mampu mengalir
ia datang bak esÂ
hampir hampir saja aku kira ini akan membeku
ia datang bak tanah
yang selalu ada dalam suka dan duka
nyatanya ia hadir bak bunga
begitu indah mekarnya dipagi hari
nyatanya ia hadir bak embun
memberi kesejukan dan kebermanfaatan
nyatanya ia hadir bak oksigen
begitu sejuk dalam kedamaian
nyatanya ia hadir bak cahayaÂ
yang selalu memberi warna di setiap situasi.
melepaskan bukan hal yang mudah
melepaskan bisa saja  mejadi duri
ia menusuk perlahanÂ
satu persatu
memulai juga bukan hal yang mudah
nisa jadi ia mengangkat duriÂ
satu persatu
nyatanyaÂ
dalam hidup perlu lepas dan mulai.
perlu memutus dan menyambung
sebagai bagian dari equilibrium dunia
bak siang dan malam
jl. sosrowijayan
ia menjadi saksi janjiÂ
menjadi bukti adanya kita
menjadi tempat sejarah dalam hidup
menjadi perwakilan atas segala rasa dan cita
didalamnya kita merangkai tujuan
merangkai rasa dan cita yang belum bertemu
memadukan rasa dan citaÂ
memadukan emosi dan bahasa
akhirnya  dalam meniti sebuah tujuan
kiranya kita ditemukan 1 masalah
ribuan masalah bahkan bisa jadi datang tak terduga
kiranya berkepala dingin adalah jalan baik dalam suatu permasalahan
selalu mengambil jalan yang baik adalah hal tepat
bersikap dengan prinsip kebermanfaatan
dengan ini aku ingin kutipkan sebuah lagu yang kita dengar malam ini
"selamanya kita akan bersama..Â
percayalah"
Yogyakarta, 23 oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H