Kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di perlintasan sebidang, yaitu ruas jalan yang melintasi jalur kereta api, yang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan. Kota Serang memiliki beberapa perlintasan sebidang yang berbeda kondisi infrastrukturnya. Salah satu perbedaan yang mencolok terlihat pada perlintasan di dekat Stadion Maulana Yusuf, Stasiun Kereta Api Serang, dan perlintasan yang sudah dilengkapi fasilitas modern di RS Sari Asih Serang.
"Pihak kami sebenarnya ingin menutup perlintasan sebidang karena area tersebut rawan kecelakaan. Namun, banyak masyarakat yang memprotes rencana tersebut karena perlintasan itu dianggap sebagai jalan pintas," ujar Indra Kurniawan selaku Kepala Seksi (Kasi)Manajemen Rekayasa LLAJ, Dinas Perhubungan Kota Serang pada Kamis (10/10).
Perlintasan sebidang pada standarnya wajib dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, yang meliputi rambu lalu lintas, palang pintu, pos jaga, dan keberadaan petugas. Palang pintu sendiri memiliki beberapa jenis, yakni palang semi otomatis elektrik, palang elektrik yang tidak semi otomatis, dan palang manual. Namun, tidak semua perlintasan di Kota Serang dilengkapi dengan fasilitas yang sama karena adanya kendala anggaran.
Perbedaan Fasilitas Antara Perlintasan
Perbedaan yang terlihat dalam jalur perlintasan di Kota Serang terletak di perlintasan sebidang Stadion Maulana Yusuf, yang di mana pada perlintasan tersebut masih menggunakan palang manual yang belum sepenuhnya otomatis. Meskipun ada petugas jaga, sistem yang digunakan di lokasi tersebut masih lebih sederhana dibandingkan dengan yang diterapkan di perlintasan RS Sari Asih Serang. Di RS Sari Asih, palang pintu sudah dilengkapi teknologi semi otomatis elektrik, yang dinilai lebih aman dan efisien dalam mengatur lalu lintas kereta api.
"Pemerintah Kota Serang sedang dalam upaya meningkatkan fasilitas keselamatan di perlintasan sebidang, namun hal ini tidak bisa dilakukan sekaligus. Dalam waktu dekat, perlintasan di Stadion Maulana Yusuf diharapkan akan mendapatkan palang semi otomatis elektrik seperti yang ada di RS Sari Asih," ungkap Indra.
Kendala dan Tantangan
Salah satu kendala utama yang dihadapi dalam modernisasi infrastruktur keselamatan perlintasan adalah keterbatasan anggaran. Pemerintah Kota Serang menyadari pentingnya peningkatan fasilitas keselamatan, namun dengan banyaknya perlintasan yang harus dioptimalkan, proses ini memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Di sisi lain, petugas jaga lintas dari KAI menyoroti masalah lain terkait keselamatan di perlintasan, yaitu perilaku masyarakat. Meskipun sudah ada rambu-rambu lalu lintas dan petugas yang berjaga, masih banyak pengendara yang kurang disiplin, seperti menerobos perlintasan ketika kereta akan lewat.
"Sebenarnya tinggal menunggu sekitar lima menit, tapi ada saja yang tidak sabar dan menerobos. Kalau sampai kecelakaan, itu penyesalan seumur hidup. Kita sudah berusaha memberikan peringatan, tapi SDM masyarakat yang perlu ditingkatkan," ujar Andriana Danru sebagai petugas palang pintu perlintasan.