Di kutip dari Kompas.com - 21 september 2023. “telan anggaran Rp 500 juta, patung Bung Karno di Banyuasin disebut tak mirip dan diminta di bongkar”
Dari artikel diatas penulis tertarik untuk membahas asas kepentingan umum mengenai pembangunan patung tersebut. Apakah proyek tersebut sudah sesuai ekspetasi?
Sebelumnya, asas Kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
Proyek pembangunan patung Bung Karno menuai sorotan masyarakat. Selain dinilai menelan anggaran yang cukup besar, proyek tersebut juga tidak memiliki asas kepentingan umum yang dimana, dana tersebut bisa dialokasikan untuk pembangunan desa di Kabupaten tersebut. Sedikit profil daerah Banyuasin berdasarkan banyuasinkab.go.id secara geografis Banyuasin berbatasan dengan Provinsi Jambi, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Selat Bangka di sebelah utara. Kabupaten muara enim, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kota Palembang di sebelah selatan. Berbatasan dengan kabupaten Musi Banyuasin di sebelah barat, Selat Bangka dan Kabupaten Ogan Komering Ulu di sebelah timur.
Dilihat dari segi hidrologi, Kabupaten Musi Banyuasin merupakan daerah rawa dengan sungai besar dan kecil yang cukup banyak. Kondisi ini berguna bagi kegiatan irigasi/pengairan pertanian. Sedangkan guna memenuhi keperluan penduduk dalam hal pemenuhan air bersih, keberadaan sungai tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk pengambilan air baku PDAM.
Menurut Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Ir. Firmansyah, M.Sc. Beliau membenarkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuasin Tahun 2020 tumbuh sebesar 0,13% diatas Provinsi dan Nasional yang berkontraksi sebesar -0,11% dan -2,07%.
Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin M Nasir mengatakan, proyek pembuatan patung Bung Karno menggunakan dana APBD sebesar Rp 500 juta sangat disayangkan. Padahal, masih banyak desa-desa di kabupaten yang belum tersentuh pembangunan. APBD Banyuasin saat ini, masih sangat terbatas, sedangkan pembangunan di desa-desa masih mengandalkan dana desa.
Banyak pembangunan yang perlu diprioritaskan di Banyuasin, ketimbang sekadar membangun patung. Seperti, pembangunan jalan, jembatan dan lain sebagainya. Jika infrastruktur baik akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Dikatakan bahwa pembangunan patung Soekarno ini menelan anggaran senilai Rp 500 juta. Dari pagu anggaran yang digelontorkan PUTR Kabupaten Banyuasin senilai Rp 500 juta, namun dari Harga Pokok Satuan tertera Rp498.700.000.
Ada pun pengerjaan proyek pembuatan patung Bung Karno ini oleh kontraktor pemenang tender CV WES dan dinilai tidak profesional. Seharusnya, pemenang tender proyek tersebut sudah profesional dan berpengalaman dengan proyek yang sejenis ini. Banyak warga yang menilai bahwa patung tersebut tidak sesuai dengan besarnya dana yang dianggarkan seperti ketidaksesuaian wajah Bung Karno yang terlihat berbeda dengan wajah aslinya.
Menurut penulis dengan dana sebesar itu bisa dipergunakan untuk mencapai asas kepentingan umum seperti pembangunan sekolah untuk menunjang pendidikan yang lebih baik, serta untuk membeli fasilitas kesehatan yang lebih dibutuhkan oleh warga di daerah tersebut. Kadis PUTR Ardi Arpani mengatakan pembangunan belum 100% dan kalau tidak sesuai gambar patung tersebut akan dibongkar dan dibuatkan yang baru. Lantas jika patung tersebut tidak sesuai dan dibuatkan patung yang baru berapa ratus juta lagi yang harus dilontarkan hanya untuk sebuah patung?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H