Mohon tunggu...
FB. Segara
FB. Segara Mohon Tunggu... pegawai negeri -

a space and time wanderer ....

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bank Sampah, Solusi Masalah Sampah DKI Jakarta ?

20 Maret 2015   15:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca Kompas cetak edisi 19 Maret 2015, terhenyak membaca artikel berjudul Bank Sampah Tawuran Pun Hilang.

Al kisah, daerah Rappocini, Makassar terkenal sebagai daerah "bronx" nya di Makassar. Daerah "bronx" merupakan julukan bagi daerah yang rawan premanisme dan tawuran. Sebagai seorang yang pernah lama merantau di Makassar, cerita ini bukan lah isapan jempol semata.

Tapi sejak tahun 2011, seperti dikisahkan artikel, berubah menjadi daerah yang bersih dan hijau. Daerah yang dulu kumuh kini menjadi resik dan hijau. Daerah yg dulu rawan kini menjadi daerah yang aman.

Rahasianya ternyata terletak pada bank sampah. Bank sampah merupakan lembaga yang didirikan oleh swasta, yang membeli sampah anorganik dari masyarakat. Sampah dinilai dengan uang sesuai beratnya, kemudian uang yang diperoleh disimpan dalam rekening tabungan masing-masing kastemer.

Dengan adanya program ini, masyarakat terdorong secara sukarela untuk mengumpulkan sampah secara swadaya. Insentif yang diberikan berupa rupiah tentu saja sebagai madu yang bisa menggerakan masyarakat. Dengan begitu, maka masyarakat mendapat keuntungan berupa lingkungan yang makin bersih dan tertata.

Program ini juga dapat mengenalkan konsep menabung kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih sadar akan pentingnya menabung dan tidak komsumtif.

Pada kelanjutannya, program ini kini meliputi pinjaman mikro kepada masyarakat. Dengan saldo di rekening sebesar 50 ribu, nasabah bisa meminjam uang sebesar Rp.500.000. Untuk kemudian cicilan hutang ini dibayar dengan sampah yang telah ditimbang dan dinilai.

DKI Jakarta

Ada baiknya pemerintah DKI Jakarta yang mengurusi ratusan ton sampah setiap hari mengadopsi program Bank sampah ini., terutama untuk daerah-daerah kumuh diibukota tercinta ini.

Kalau di Makassar diswakarsai oleh lembaga swadaya masyarakat, adanya baiknya Pemda DKI mendanai program ini.

Agar lebih sukses, program ini baiknya diuji coba di beberapa kelurahan paling kumuh di Jakarta. Untuk kemudian, jika berhasil maka dapat diterapkan di seluruh Jakarta.

Kelemahan dari program ini adalah hanya menerima sampah anorganik, untuk sampah organik, yang jumlahnya jauh lebih besar, perlu kiranya dibuat terobosan-terobosan lain yang lebih baik.

Semoga pemda bisa belajar dari daerah lain yang telah berhasil menangani sampah.

Salam

jakarta, 20-maret-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun