Mohon tunggu...
Ezra RohanauliSitinjak
Ezra RohanauliSitinjak Mohon Tunggu... Mahasiswa - menyanyi

hobi saya yaitu menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Karakteristik Unsur Iodium dan Senyawanya

14 Mei 2024   19:48 Diperbarui: 14 Mei 2024   20:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada percobaan uji kelarutan
iodin
2. Untuk mengetahui berapa tetes kalium iodida untuk uji reaktivitas ion iodide
pada pembentukan senyawa kompleks.

II. TINJAUAN TEORITIS

Iodium adalah unsur kimia pada tabel periodic yang memiliki simbol I dan nomor
atom 53. Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iod tergolong unsur
halogen, terdapat dalam bentuk Iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput
laut, sendawa chili tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen
kalsium karbonat yang keras) air garam dari air laut yang disimpan dan di dalam air
payau dari sumur minyak dan garam. Iod atau Iodium yang sangat murni dapat
diperoleh dengan mereaksikan kalium iodide dengan tembaga sulfat. Iodium
biasanya terjadi di alam sebagai Iodat dan Iodide atau kombinasi keduanya. Iod
adalah padatan berkilau berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan
banyak unsur, tetapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser
iodida. Iod menunjukkan sifat sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam
kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfide yang kemudian membentuk
larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air (Subhan.,2020).
Kalor iodide dapat ditentukan dengan metode spektofotometri berdasarkan reaksi
reduksi oksidasi dan pembentukan kompleks Iod-amilum, dimana akan reaksi
oksidasi iodide menjadi iodium dengan menggunakan oksidator persulfat. Ada
beberapa senyawa yang dapat mereduksi iodide diantaranya cerium, arsen,
permanganat, persulfat. Beberapa oksidator tersebut berbahaya jika digunakan
diantaranya cerium dan arsen, sedangkan permanganat tidak dapat digunakan
karena berwarna ungu sehingga menganggu pembentukan kompleks. Oleh sebab
itu dalam penentuan kadar iodide dengan menggunakan metode spektrofotometri
digunakan persulfat sebagai bahan oksidator, karena persulfate termasuk dalam
bahan pengoksidasi kuat dan tidak berwarna sehingga tidak menganggu
pembentukan kompleks Iod – amilum dalam hal itu (Nisa dkk ., 2021)

III. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

Rak tabung reaksi - 1 buah
Tabung reaksi - 10 buah
Gelas ukur 10 mL- 2 buah
Spatula - 1 buah
Pipet tetes - 16 buah

b. Bahan

Kristal Iodin (I2) -  5 butir
Kalium Iodida  (KI) 1 M - 21,5 mL
Etanol (CH3CH2OH) - 3 mL
Akuades (H2O) - 6 mL
Kloroform (CHCl3) - 6 mL
Larutan Iodin dalam Kalium Iodida (KI3) - 3 mL
Besi (III) nitrat (Fe(NO3)3) 0,1 M -2 mL
Tembaga(II)nitrat (Pb(NO3)2) 0,1 M - 2 mL
Larutan amilum(C6H10O5) - 1,4 mL
Diklorometana (CH2Cl2) - 6 m

IV. PROSEDUR KERJA

1. Uji Kelarutan Kristal KI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun