Mohon tunggu...
Ezhekiel RohandiSitorus
Ezhekiel RohandiSitorus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Kristen Indonesia

Mahasiswa di Universitas Kristen Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Krisis Crimea yang Terjadi di Ukraina

8 Mei 2023   20:33 Diperbarui: 8 Mei 2023   20:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Krisis Crimea terjadi pada tahun 2014 ketika Rusia mengambil alih semenanjung Crimea dari Ukraina. Penyebab utama krisis ini adalah ketegangan politik antara Ukraina dan Rusia, yang dipicu oleh perubahan politik di Ukraina pada tahun 2014. 

Saat itu, presiden Ukraina Viktor Yanukovych digulingkan oleh demonstrasi massa pro-demokrasi yang disebut Revolusi Euromaidan. Setelah Yanukovych dilengserkan, Ukraina mengalami ketegangan politik dengan Rusia, yang merupakan sekutu Yanukovych dan merasa kehilangan pengaruh di Ukraina.

Krisis Crimea terjadi di semenanjung Crimea yang terletak di Laut Hitam dan merupakan bagian dari Ukraina. Crimea secara geografis berbatasan dengan Ukraina di sebelah utara dan timur, serta dengan Rusia di sebelah selatan dan barat. 

Pada tahun 2014, Rusia mengambil alih kontrol atas Crimea dan sejak saat itu, wilayah ini telah menjadi sengketa wilayah antara Ukraina dan Rusia. Meskipun Rusia telah secara sepihak mengumumkan bahwa Crimea adalah bagian dari Federasi Rusia, kebanyakan negara di dunia tidak mengakui klaim tersebut dan menganggap Crimea sebagai wilayah yang diduduki oleh Rusia.

Nah Semenanjung Crimea ini memiliki mayoritas penduduk etnis Rusia dan merupakan basis militer utama Rusia di Laut Hitam. Setelah Yanukovych digulingkan, Rusia mulai melakukan tindakan militer di wilayah tersebut, termasuk menempatkan pasukan di sana dan mengadakan referendum yang dipertanyakan mengenai status politik Crimea. 

Setelah referendum tersebut, Rusia secara sepihak mengumumkan bahwa Crimea adalah bagian dari Federasi Rusia, yang kemudian diakui oleh pemerintah Rusia dan sejumlah negara lain, tetapi tidak diakui oleh banyak negara lain, termasuk Ukraina dan sebagian besar negara barat.

Menurut saya konflik Krisis Crimea ini dapat memicu sanksi ekonomi internasional terhadap Rusia dan memperburuk hubungan antara Rusia dan negara-negara barat. Selain itu, krisis ini juga memperparah situasi konflik di Ukraina timur antara pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia, yang berlangsung hingga saat ini. 

Krisis Crimea menjadi salah satu krisis internasional yang paling kompleks dan kontroversial dalam beberapa tahun terakhir dan  memicu perdebatan antara negara-negara dan pemimpin dunia mengenai hak-hak kedaulatan, hukum internasional, hak asasi manusia, dan stabilitas global. 

Beberapa pihak menganggap tindakan Rusia mengambil alih Crimea sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, sementara pihak lain menganggap bahwa tindakan tersebut sebagai respons terhadap ketidakstabilan politik dan ketidakadilan di Ukraina.

Namun, penting untuk diingat bahwa krisis Crimea ini telah berdampak serius pada rakyat Ukraina dan menyebabkan ketegangan yang memperburuk situasi di Ukraina dan hubungan internasional antara Rusia dan negara-negara barat. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mencari solusi yang damai dan menghormati hak asasi manusia dan hukum internasional, serta mendukung upaya-upaya untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Menurut saya solusi damai dan diplomatis adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik ini. Negara-negara dan pemimpin dunia harus berusaha untuk mencapai kesepakatan yang menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. 

Solusi yang ideal harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat dalam konflik dan memastikan bahwa hak asasi manusia dan prinsip-prinsip hukum internasional dihormati. dalam hal ini, penting juga untuk mendukung upaya-upaya untuk mempromosikan dialog dan kerja sama internasional, serta untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi antara masyarakat yang berbeda di wilayah tersebut. 

Konflik ini telah menimbulkan banyak penderitaan bagi rakyat Ukraina dan dampak yang merugikan bagi stabilitas global, oleh karena itu, upaya untuk menyelesaikan konflik ini harus dilakukan dengan kesungguhan dan kebijaksanaan.

Perebutan crimea menjadi pangkal konflik antara Ukraina dan Rusia. Pada awalnya, konflik ini dimulai ketika pasukan Rusia menduduki Crimea dan kemudian mengadakan referendum di mana mayoritas penduduk setempat memilih untuk bergabung dengan Rusia. Ukraina dan sejumlah negara Barat tidak mengakui referendum ini dan menganggap pendudukan Rusia sebagai pelanggaran terhadap integritas teritorial Ukraina. Setelah itu, konflik ini semakin memanas ketika sekelompok pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur memproklamirkan kemerdekaan mereka dan meminta untuk bergabung dengan Rusia. 

Ukraina mengklaim bahwa Rusia mendukung pemberontak ini dengan memberikan dukungan militer dan pasokan senjata, meskipun Rusia membantah klaim tersebut. Konflik ini kemudian berlanjut dengan adanya bentrokan militer antara pasukan Ukraina dan pasukan pro-Rusia di Ukraina timur, dan upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik ini hingga saat ini belum membuahkan hasil yang signifikan. Konflik ini telah menimbulkan banyak korban jiwa dan merusak ekonomi serta kestabilan politik di Ukraina dan kawasan sekitarnya.

sampai saat ini, konflik di Crimea masih berlanjut dan belum terpecahkan. Rusia masih mengendalikan wilayah tersebut dan Ukraina masih menuntut kembali kedaulatannya atas Crimea. Kedua pihak masih terlibat dalam konflik politik dan militer yang berkelanjutan, dan upaya perdamaian hingga saat ini belum membuahkan hasil yang signifikan. Namun, ada upaya diplomasi yang terus dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait dalam upaya mencari solusi damai untuk konflik ini. Konflik ini telah menyebabkan konflik militer dan politik yang berkelanjutan, dan masih menjadi sumber ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun