Mohon tunggu...
Ezen Zenal Mutaqin
Ezen Zenal Mutaqin Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Negeri Sindangsari

Hobi : Menulis Kepribadian : Baik Konten : Pendidikan dan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anganku di Station Kereta Bandung (Part 1)

29 Oktober 2023   09:13 Diperbarui: 29 Oktober 2023   09:16 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyra tersenyum dan memakai kalung itu di lehernya, merasa hangat dalam ikatan cinta mereka.

Lyra: Terima kasih, Marko. Aku akan selalu memakainya dengan bangga.

Marko, dengan senyuman hangat di wajahnya, mengulurkan tangan ke arah Lyra. Mereka saling berpelukan erat. Tak ada kata-kata yang perlu diucapkan, karena dalam dekapan itu, seluruh dunia mereka terhimpun.

"Lyra, anganku di Stasiun Bandung, hari ini, akhirnya menjadi nyata," ucap Marko dengan suara yang penuh keyakinan.

Lyra hanya bisa mengangguk sambil terisak bahagia. Mereka melangkah keluar dari stasiun, tangan dalam tangan, memasuki dunia nyata yang telah mereka nantikan selama lima tahun lamanya.

Dari hari itu, angan-angan mereka tak lagi hanya tinggal dalam mimpi. Mereka membangun masa depan bersama, melewati jarak dan waktu, karena cinta mereka adalah bukti bahwa tak ada yang tak mungkin jika hati bersatu.

Dan Stasiun Bandung, tempat di mana cinta mereka menjadi nyata, menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang tak pernah terlupakan.

Lyra dan Marko memandang satu sama lain dengan keyakinan dan tekad yang sama. Di tengah keramaian stasiun, cinta mereka menjadi lebih kuat.

Dan akhirnya Pertemuan mereka di Stasiun Kereta Bandung menjadi titik balik penting dalam kisah cinta mereka. Dengan tekad dan cinta yang tulus, mereka tahu bahwa tak ada jarak atau waktu yang bisa menghalangi cinta sejati.

Dari hari itu, Stasiun Kereta Bandung menjadi tempat sakral dalam hati mereka, tempat di mana janji untuk selalu bersama diukir dalam setiap detik yang berlalu.

Bersambung ke Part 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun