Mohon tunggu...
Eza Wahyuriyani
Eza Wahyuriyani Mohon Tunggu... Perawat - Nursing Student Writter

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi untuk Meningkatkan Kualitas Tidur pada Lansia

21 Januari 2023   22:11 Diperbarui: 21 Januari 2023   22:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia dalam rentag hidupnya memilki 8 fase tahap perkembangan dan berlanjut pada usia lanjut. Dan pada fase lanjut usia itu metode perkembangan yang dimulai pada usia 60 sampai 70 dan berakhir dengan kematiaan. Dan ketika sudah memasuki fase usia lanjut tubuh banyak kehilangan sel tubuh akibat penurunan metabolisme tubuh yang menyebabkan penurunan fungsi tubuh serta mengalami penurunan kekuatan dan kesehatan tubuh (Idea et al., 2021). Faktor usia pada lansia menyebabkan banyak keterbatasan pada lansia sehingga memerlukan banyak bantuan untuk peningkatan kesejahteraannya dan kualitas hidup.

Penurunan kualias hidup pada lansia justu dapat membuat lansia menjadi tidak produktif, salah satu penyebab penurunan kualitas hidup pada lansia yaitu gangguan tidur akibat proses penuaan. Populasi lansia diprediksi akan terus mengalami peningkatan, pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia melonjak hingga tiga kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya (Data dan Informasi profil Kesehatan Indonesia, 2018). 

Dan hal ini berdampak pada peningkatan masalah kesehatan lansia salah satunya yaitu gangguan tidur atau insomnia. Gangguan tidur pada lansia dikaitkan dengan ketidakpuasaan dengan kualitas dan kuantitas tidur dan juga dikaitkan dengan kualitas tidur (Keperawatan et al., 2016)

Masalah pemenuhan kebutuhan tidur merupakan masalah yang sering terjadi pada lansia. Dan hasil penelitian pada Iran ada sebanyak 86,2%, dari 390 lansia yaitu (190 laki-laki dan 191 wanita) dengan rata-rata usia 60 tahun atau lebih menyatakan mengalami gangguan tidur dan lebih dari separuh lansia membutuhkan waktu kurang lebih hanya 20 menit untuk memulai tidur. Permasalahan tidur pada lansia dapat dijadikan acuan untuk memberikan intervensi yang tepat dalam mengatasi masalah terkait pemenuhan tidur (Silvia & Anggarwati, 2016)

Berikut terapi yang baik dan tepat digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia yaitu :

Menurut (Idea et al., 2021)Teknik relaksasi benson ialah suatu teknik untuk mengurangi nyeri, mengatasi gangguan tidur, dan mengatasi kecemasan. Adapun cara nya yaitu :

  • Dengan cara posisikan tubuh dengan nyaman.
  • Pejamkan mata dengan tidak ada paksaan agar tidak ada ketegangan pada otot mata.
  • Kendurkan otot-otot serileks mungkin, mulai dari kaki, betis, paha, perut, dan lanjutkan ke semua otot tubuh. Tangan dan lengan diulurkan dengan rileks.
  • Mulai dengan bernapas yang lambat dan wajar sambil mengucapkan satu kalimat sesuai dengan keyakinan klien dan setelah membuang napas ucapkan kembali kalimat sesuai keyakinan dan pilihan pasien dalam hati.
  • Lakukan selama 10 sampai 15 menit. Bila sudah selsai buka mata secara perlahan dan rileks.

Relaksasi benson ini mudsah dilakukan dan tidak memiliki efek samping apapun. Dan memiliki kelebihan yaitu teknik relaksasi ini mudah dilaksanakan oleh klien, tidak memakan biaya, dan dapat digunakan mencegah terjadinya stres.

2. Relaksasi Otot Progresif

  • Menurut (Keperawatan et al., 2016)Relaksasi otot progresif ini ialah suatu teknik relaksasi yang menggunakan serangkaian gerakan tubuh yang bertujuan untuk melemaskan dan memberikan efek nyaman bagi tubuh. Dan rasa nyaman ini dibutuhkan lansia untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Adapun tekniknya yaitu :
  • Gerakan 1 (melatih otot tangan) :
  • Genggam tangan kiri sambil membuat kepalan
  • Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yeng terjadi
  • Pada saat kepalan dilepaskan, pandu klien untuk merasakan relaks yang terjadi.
  • Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan 2 kali agar klien dapat membedakan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang terjadi.
  • Dilakukan juga pada tangan kanan
  • Gerakan 2 (melatih otot tangan bagian belakang) yaitu tekuk kedua lengan ke bagian belakang dan bagian bawah menegang, jari-jari menghadap langit-langit
  • Gerakan 3 (melatih otot bahu agar mengendur) :
  • Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyentuh telinga.
  • Fokuskan atas, dan leher.
  • Gerakan 5 & 6 (melemaskan otot-otot wajah)
  • Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan otot dahi dan alis sampai otot terasa dan kulitnya keriput.
  • Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan disekitar mata danotot-otot yang mengendalikan gerakan mata.
  • Gerakan 7 (mengendurkan   ketegangan   yangdialami  oleh   otot   rahang) yaitu Katupkan   rahang,   diikuti   dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan disekitar otot rahang.
  • Gerakan 8 (mengendurkan otot-otot sekitar mulut) yaitu bibir  dimoncongkan  sekuat-kuatnya  sehingga  akan  dirasakanketegangan di sekitar mulut.
  • Gerakan 9 (merileksikan  otot  leher  bagian  depan maupun belakang) yaitu :
  • Gerakan  diawali  dengan  otot  leher  bagian  belakang  baru kemudian otot leher bagian depan.
  • Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
  • Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupasehingga dapat merasakan ketegangan dibagian belakang leherdan punggung atas.
  • Gerakan 10 (melatih otot leher begian depan) :
  • Gerakan membawa kepala ke muka
  • Benamkan  dagu  ke  dada,  sehingga  dapat  merasakanketegangan di daerah leher bagian muka.
  • Gerakan 11 (melatih otot punggung) :
  • Angkat tubuh dari sandaran kursi
  • Punggung dilengkungkan.
  • Busungkan  dada,  tahan  kondisi  tegang  selama  10  detik, kemudian relaks.
  • Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambilmembiarkan otot menjadi lemas.

3. Latihan Fisik (Senam Lansia)

  • Menurut (Silvia & Anggarwati, 2016) Latihan fisik sudah terbukti meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia karna dapat memberikan manfaat relaksasi, memperlancar peredaran darah, dan mengurangi stres. Salah satu latihan fisik yang dilakukan lansia ialah senam lansia yang dilakukan pagi hari secara teratur. Senam lansia mempunyai gerakan ringan, sehingga tepat untuk kemampuan tubuh lansia yang sudah menurun. Adapun senam lansia yang dilakukan di komunitas yaitu senam diabetes, senam jantung, senam poco-poco, senam otak, senam osteoporosis.

4. Melafalkan Dzikir (Bagi Umat Muslim)

  • Menurut (Hastuti et al., 2019) Dzikir merupakan salah satu cara untuk memfokuskan satu titik konsentrasi pada Allah SWT atau aktifitas ibadah dalam umat muslim untuk mengingat Allah SWT dengan cara menyebut dan memujinya. Dzikir adalah salah satu bacaan yang membuat tidur menjadi lebih tenang dan aman serta tidak akan mendapatkan hal buruk ketika membacanya sebelum tidur.
  • DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, R. Y., Sari, D. P., Sari, S. A., Studi, P., & Keperawatan, I. (2019). THE EFFECT OF RECITING DHIKR ON THE QUALITY OF ELDERLY SLEEP. 7(3).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun