Sampai suatu hari, gue nggak tahan lagi. Ketika dia datang lagi dengan alasan yang sama, gue memutuskan buat nolak.
"Rai, sorry ya. Gue nggak bisa lagi. Lu harus tanggung jawab sama diri sendiri."
Dia kaget, tapi gue lihat ada bayangan kesal di matanya.
"Serius, bro? Lu gitu banget. Padahal gue lagi butuh banget."
"Rai, gue udah bantu lu berkali-kali, tapi lu nggak pernah berubah. Ini buat kebaikan lu juga."
Dia cuma diam dengan kesal, lalu pergi tanpa pamit. Sejak itu, dia nggak pernah hubungin gue lagi. Awalnya gue merasa bersalah, tapi lama-lama gue sadar: membiarkan orang lain terus-terusan bersifat parasit itu bukan bentuk kebaikan tetapi kebiasaan. Itu malah bikin mereka nggak belajar dan nggak mandiri.Â
gue dan Andarai dari teman tongkrongan menjadi sekedar penonton story.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H