Sementara itu, kelas 11 mendapatkan tugas untuk membuat hidangan khas tradisional Indonesia, yaitu kolak pisang. Siswa-siswi kelas 11 berinovasi dengan mencampur berbagai bahan tambahan seperti ubi dan singkong, menciptakan kolak pisang dengan rasa dan tampilan yang memikat. Dengan penuh kreativitas, mereka belajar bagaimana menggabungkan rasa, tekstur, dan komposisi warna yang menarik. Lalu, siswa kelas 12 diberikan tantangan untuk membuat mie goreng yang menggugah selera. Mereka pun mengolah mie goreng dengan tambahan berbagai topping, mulai dari sayuran segar hingga ayam suwir dan telur mata sapi, yang memberikan keunikan serta nilai gizi pada hidangan mereka.
Melalui lomba ini, para siswa tidak hanya belajar mengolah makanan, tetapi juga memahami nilai-nilai kewirausahaan yang terkait, seperti pemanfaatan bahan baku lokal, penyajian yang menarik, dan teknik promosi sederhana. Kepala Sekolah, Bapak Gotma Samosir, mengungkapkan rasa bangganya atas kreativitas siswa dalam menyajikan masakan. Lewat kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya mempelajari keterampilan praktis, tetapi juga dapat mengenal potensi ekonomi dari bahan-bahan lokal, sekaligus menumbuhkan semangat inovatif dan mandiri. Sementara itu, Bapak Seven Lumbanbatu selaku Koordinator P5 menambahkan bahwa keterampilan seperti memasak dan berwirausaha penting untuk mendukung kesiapan siswa dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan peluang.
Selain lomba memasak, perayaan Sumpah Pemuda di SMA Negeri 1 Paranginan telah dimulai pada Sabtu, 26 Oktober 2024, dengan beragam kegiatan kompetitif lainnya. Di antaranya, lomba bisik berantai yang melatih ketelitian dan kerjasama, olimpiade matematika dan bahasa Indonesia untuk mengasah kecerdasan akademik, serta lomba membaca puisi yang menjadi ajang bagi siswa untuk mengekspresikan kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Lomba-lomba ini dirancang untuk mempererat persaudaraan antar siswa, sekaligus menumbuhkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Selain rangkaian acara Sumpah Pemuda itu, diadakan pula pameran Burung Garuda dari bahan bekas yang merupakan hasil karya dari lomba seni rupa yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Selasa, 1 Oktober 2024 lalu. Dalam pameran tersebut, para siswa menampilkan karya-karya seni rupa yang memaparkan burung garuda sebagai simbol negara. Karya-karya ini tidak hanya menunjukkan kemampuan siswa dalam seni rupa, tetapi juga memperlihatkan interpretasi mereka terhadap nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan. Setiap karya memiliki ciri khas yang berbeda, menunjukkan keberagaman perspektif yang dimiliki siswa dalam menggambarkan simbol Garuda Pancasila.
Selama acara berlangsung, para siswa juga memberikan presentasi singkat mengenai asal-usul bahan yang mereka gunakan dalam lomba memasak, serta manfaatnya dari segi kesehatan dan ekonomi. Penilaian dalam lomba ini bukan hanya berdasarkan cita rasa dan penampilan, tetapi juga pada presentasi serta kreativitas siswa dalam mengelola bahan lokal. Tim juri, yang terdiri dari perwakilan guru memberikan apresiasi kepada seluruh peserta atas usaha dan ide-ide mereka.
Acara Gelar Panen Karya P5 di SMA Negeri 1 Paranginan ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya tentang menguasai materi pelajaran di kelas, tetapi juga mengasah keterampilan praktis yang bermanfaat dalam kehidupan nyata. Melalui kegiatan ini, para siswa belajar untuk berpikir kreatif, bekerja sama dalam tim, dan mengenal lebih jauh tentang potensi kewirausahaan. Harapannya, siswa SMA Negeri 1 Paranginan akan terus termotivasi untuk mengembangkan kemampuan mereka di bidang akademik maupun keterampilan lain yang dapat mendukung karir serta kehidupan mereka di masa mendatang.