Pernahkah terpikir, bahwa sejak zaman bahuela hingga era bedebah covid-20 pro saat ini, manusia yang tinggal di bumi Lombok memiliki dilema besar, yakni ketidakseragaman dialek dalam menjalani komunikasi sehari-hari. Orang-orang Lombok Timur, Barat, Tengah, Utara, dan sebentar lagi Selatan tidak dapat saling memahami dialeknya satu sama lain. Pun juga dengan sesama orang Lombok Timur yang berbeda Kecamatan, Desa/Kelurahan, dan bahkan gang sekalipun (hal serupa juga terjadi pada kabupaten lain).
Maka dikarenakan rebahan seharian di rumah dan dengan didorong oleh keinginan yang luhur, maka selaku orang Sasak Sakra asli, saya berniat memperkenalkan dialektologi bahasa ibu saya ini kepada pembaca yang sedang gabut di rumah.
Istilah dialek yang merupakan padanan kata logat lebih umum dipergunakan di dalam pembicaraan ilmu bahasa, (Ayatrohaedi: 1979). Dalam kajian dialektologi, dialek merupakan istilah khusus untuk menyebut bentuk bahasa/wicara. Dialek adalah variasi fonologi, morfologi, leksikon, sintaksis, semantik dalam suatu bahasa (istilah-istilah ini dapat dipahami hanya jika anda bukan abege alay yang tidak suka membaca). Dengan kata lain, dialek merupakan bagian suatu bahasa. Misalnya, bahasa A memiliki dialek 1, 2, 3, 4. Dialek 1, 2, 3, 4 tersebut hanya berada dalam pembahasan tentang bahasa A, tidak bisa dibahas dalam bahasa B.
Oke, sekarang mulai membahas bahasa Sasak Sakra. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Sakra Barat terletak di wilayah Lombok Timur bagian selatan. Daerah itu menggunakan dialek meno-menE (terdapat empat dialek dalam bahasa Sasak, yakni meno-meno, ngeno-ngene, nggeto-nggete, meriku-meriak). Walaupun keseluruhan wilayah ini menggunakan dialek yang sama, akan tetapi cenderung berbeda dari segi kosa kata maupun pelafalan walupun memiliki makna yang sama. Hal tersebut dapat disimak dalam bagan berikut:
*agar bisa memahami cara pelafalannya, silakan pelajari International Phonetic Alfabeth (IPA) di sini .
IDIOLEK
"Untuk bisa memahami tulisan saya di bawah ini, saya sarankan untuk mengambil wudu, sediakan energy drink, dan lupakan mantan! Oke. Mulai!"
Idiolek adalah bentuk bahasa yang khas digunakan oleh seorang individu. Varietas tersebut merupakan keseluruhan ciri yang khas pribadi dalam pola pilihan kosakata atau idiom (leksikon individu), tata bahasa, dan pelafalan. Linguis sepakat bahwa konsep bahasa merupakan hal abstrak yang tergantung pada kemampuan penutur dan pendengarnya.
Menurut pandangan tersebut, sebuah bahasa adalah sebuah "rangkaian idiolek" dan bukan merupakan sebuah entitas tersendiri.[1] Ahli linguistik mempelajari bahasa tertentu dengan mengamati pengucapan yang dihasilkan dari orang yang menuturkan bahasa tersebut.