Sejak menginjak usia empat puluh tahun, saya merasa perlu memperbaiki pola hidup saya. Memang, usia 40 tahun selalu dihubungkan dengan kematangan dan kemantapan konsep diri seseorang. Menurut pakar psikologi, pada usia 40 tahun manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih menapaki masa dewasa penuh atau usia paruh baya. Life begins at forty, begitu quotes-nya.
Nah, apalagi kini saat saya memasuki usia lima puluh tahun! Selain kematangan dan kemantapan konsep diri, kita juga perlu memperhatikan kesehatan diri. Yang tak kalah pentingnya adalah masalah kesehatan tulang. Di usia paruh baya ini masa tulang mulai menipis dan gejala osteoporosis mulai mengancam. Bagi saya masalah yang mulai terasa adalah nyeri di persendian. Masalah yang tak jauh dari masalah kesehatan tulang apalagi berat badan saya jauh dari ideal.
Keluhan tentang nyeri pada persendian pada lutut sudah saya alami ketika saya berusia 48 tahun. Ketika kantor saya direnovasi, saya harus menempati ruangan di lantai 4 tanpa lift di kantor sementara. Waktu itu saya punya prinsip: satu kali naik, satu kali turun! Berhasil. Namun, ketika saya harus turun-naik lebih dari satu kali karena ada yang tertinggal di lantai 1 atau 4, atau karena ada kegiatan yang menuntut saya turun naik tangga….lutut ini terasa mau copot. Berat sekali beban yang harus dipikul kedua tulang kaki saya.
Penderitaan saya berakhir setelah saya pindah ke kantor lama. Kantor saya sudah selesai direnovasi dan Alhamdulillah, saya menempati ruangan di lantai 1. Jadi, saya tidak perlu turun naik tangga. Namun demikian, saya tidak mau kenangan buruk di kantor sementara itu terjadi lagi. Saya harus mengubah gaya hidup saya agar lebih sehat.
Ternyata sehat itu asik. Saya harus mengurangi berat tubuh saya. Untuk mengurangi kebiasaan ngemil di kantor, saya menjalankan puasa Senin-Kamis. Setiap Rabu sore, saya ikut yoga. Jumat pagi saya ikut senam aerobic di kantor. Minggu pagi saya ikut senam Jantung Sehat. Saya berharap kegiatan itu bisa melatih tulang-tulang saya agar bisa menopang tubuh saya di usia 50 tahun ini.
Salah satu minuman susu yang bisa diminum setiap saat adalah susu Indomilk rasa strawberry. Minuman susu UHT Indomilk itu lezat rasanya, tinggi vitamin D serta sebagai sumber kalsium, fosfor, vitamin A, B1, B2, B6, E dan dengan inulin (1g/saji). Ya, minuman susu itulah yang saya minum setiap hari, baik di rumah, maupun di kantor. Susu Indomilk rasa strawberry selalu menemani saya saat hari panas maupun hujan.
Dengan berteman dengan susu, saya berharap bisa mengisi aktivitas sehari-hari dengan menyenangkan.Â
Sumber bacaan:
http://www.chexosnews.com/health/manfaat-minum-susu-untuk-usia-50-tahun-keatas/
http://www.infoyunik.com/2015/03/misteri-dibalik-usia-40-tahun.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H