Mohon tunggu...
AIESEC in UGM
AIESEC in UGM Mohon Tunggu... Lainnya - Global, independent, non-partisan, and not-for-profit organization

AIESEC is a global youth-led organization striving to achieve peace and fulfillment of humankind’s potential by activating leadership qualities in youth. AIESEC spreads across 106 nations and territories, including Indonesia. AIESEC in Indonesia established in 1984 aims to develop youth to make a better Indonesia right now and in the future.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Global Playground 6.0: "Taman Bermain" Bahasa Inggris dari AIESEC UGM untuk Pelajar Lokal

14 Agustus 2024   17:22 Diperbarui: 14 Agustus 2024   17:26 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global Playground 6.0 Local Project AIESEC in UGM/dok. pri

Yogyakarta, 28 Juli 2024 - Maraknya desas-desus pendidikan yang kurang menyebar luas, menyentuh organisasi kepemimpinan yang bertengger di Universitas Gadjah Mada. Local Project AIESEC di UGM kembali hadir untuk liburan musim panas tahun ini dan telah sukses merampungkan kegiatan volunteering Global Playground 6.0. Program ini dilaksanakan diawali dengan pesta penyambutan relawan yang mengambil tempat di Pengilon Resto pada Sabtu, 29 Juni 2024 dan ditutup dengan pesta perpisahan yang berlokasi di Talun Eatery pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Program relawan selama empat minggu secara hybrid yang ditawarkan oleh Local Project menyasar pada pemuda-pemudi lokal untuk mengambil peran dalam aksi nyata pada Sustainable Development Goals, untuk memberikan kontribusi kepada sosial di sekitar. Local Project juga menjadi wadah bagi para relawan muda untuk mengembangkan wawasan, memperluas relasi dan menyumbangkan pikiran atau ide untuk kebaikan pada suatu wilayah. Local Volunteers (panggilan untuk para relawan AIESEC in UGM) bersinergi dengan anggota AIESEC in UGM untuk mensukseskan Local Project dan memberikan dampak kepada sosial selama liburan musim panas tahun ini.  

Mengusung tema yang akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan hangat oleh khalayak umum yaitu pendidikan dan berdasar pada SDG 4 yaitu Quality Education, pemerataan fasilitas, akses hingga kurikulum pendidikan, Local Project oleh AIESEC in UGM membawa Global Playground 6.0 ke Yogyakarta.  Selain itu, rendahnya angka pengetahuan bahasa Inggris pada usia tumbuh pelajar Indonesia, serta kurangnya paparan budaya lokal seperti cerita rakyat yang kian hari menurun, perlu diperhatikan. Beberapa faktor besar inilah yang menjadi visi, misi serta tujuan dari Global Playground 6.0. Relawan muda dari program ini juga menyumbangkan tenaga, pikiran juga ide selama 4 minggu ini, melalui bermacam-macam sesi yang menarik. Sesuai dengan tujuan utama yaitu menaikkan pemahaman mengenai pentingnya bahasa Inggris, penyebarluasan cerita rakyat tradisional lokal dan memberikan pelajaran mengenai panggung serta drama, diselenggarakan total 20 sesi dengan bermacam tema dan konsep, meliputi sesi pematerian, sesi bonding, sesi pembuatan materi, roleplay mempersiapkan materi di Lamanide Space and Cafe, workshop membuat bands dengan menggunakan manik-manik berwarna bersama Kotak si Kuning sambil menikmati sore di Mr. Like Coffee, serangkaian School Roadshow dengan pelajar sekolah dasar SDIT Luqman Al-Hakim dan puncaknya pada Acara puncak. Acara puncak disukseskan oleh pentas drama kreatif berbahasa Inggris dari keempat angkatan yang dihadiri oleh wali murid, komite dan jajaran sekolah, Kemendikbud, serta tak lupa dari pelajar sekolah dasar lain sebagai supporter. Biodef dan Wardah juga turut andil dan memberikan dukungan melalui penyerahan goodie bags pada peraih penghargaan di akhir acara.

Kegiatan Local Volunteers di Sekolah/dok. pri
Kegiatan Local Volunteers di Sekolah/dok. pri
Dalam upaya penyampaian materi yang tepat dan benar kepada pelajar sekolah dasar, para relawan muda melewati rangkain sesi pematerian interaktif oleh 7 pembicara handal sesuai dengan spesialisasi masing-masing. Tips dan trik mengajar anak-anak sekolah dasar, bahkan mempelajari dari sisi psikologi anak-anak juga telah dibekalkan untuk kemudahan relawan dalam rangkaian School Roadshow. Selain itu, terdapat pula sesi networking dengan beberapa AIESEC di luar negeri, meliputi AIESEC di OI Jepang, AIESEC di XMUM Malaysia,  AIESEC di UTS Australia,  AIESEC di Monash Australia dan  AIESEC di Auckland New Zealand, harapannya adalah agar wawasan para relawan mengenai pendidikan di berbagai belahan dunia menjadi lebih luas, serta menjadi inspirasi, baik untuk diri mereka maupun untuk pembuatan materi kepada pelajar sekolah dasar.

Sarah Hanun, seorang Local Volunteer Global Playground 6.0 menyatakan,
“Global Playground 6.0 merupakan program yang lengkap dan sangat layak untuk diikuti. Semua agenda terstruktur rapi, bahkan untuk mengajar anak sekolah dasar, saya sebagai Local Volunteer sangat dibekali oleh tips dan ilmu bagaimana cara mengajar yang menyenangkan dan tetap sesuai dengan psikologi anak. Saya juga dapat menikmati tawa ceria anak anak yang sangat luar biasa, tentu saja ini menjadi pengalaman yang berharga dan tak terlupakan bagi saya, terima kasih Global Playground 6.0 ”.

Gala Night Local Project/dok. pri
Gala Night Local Project/dok. pri

Serangkaian acara yang padat selama 4 minggu ini ditutup rapi dengan presentasi laporan akhir dari setiap kelompok dan diselenggarakannya Farewell Party atau pesta perpisahan, dimana rangkaian ini menjadi tempat terakhir bagi Local Volunteers dan anggota AIESEC. Mengambil tema “Gala Night”, semua relawan berpakaian rapi dengan nuansa formal, siap mengabadikan momen terakhir dengan rekan seperjuangannya. Cuplikan di balik layar dari setiap kelompok disunting menjadi sebuah film pendek penuh memori dan disaksikan bersama-sama. Kenangan bersama anak-anak sekolah sadar juga terjuntai dalam pita rumbai yang dapat dikenang oleh semua. Budaya AIESEC dalam memberikan gula-gula juga diberdayakan, sebagai ucapan rasa terima kasih dan ucapan afirmasi pada satu dengan yang lain.

Program Local Project Global Playground 6.0 diharapkan menjadi batu loncatan untuk semua aspek yang terlibat dalam membuka wawasan, pikiran serta hati mengenai Sustainable Development Goals, terutama nomor 4. Menjadi tempat berkembang bagi para relawan muda, karena partisipasinya telah membawa kebaikan dan dampak positif baik kepada diri sendiri, maupun kepada sosial. Dampak positif ini didukung oleh Local Project AIESEC di Universitas Gadjah Mada agar generasi kedepannya memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik tanpa melupakan akar dan budaya lokal, serta kontribusi nyata juga pemberdayaan pada SDGs.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun