Kehidupan saat ini memang sangat frangile/rapuh, semua menjadi sangat heboh dan panik ketika isu revolusi insutri 4.0 yang konon katanya menawarkan digitalisasi yang mendistrupsi banyak pekerjaan namun, bukankah sejarah menunjukkan bahwa sejak adanya revolusi industri 1.0 sampai saat ini kita masih survive.
Kepanikan bisa saja terjadi sesuai yang dituliskan dalam surat al-quran yang kurang lebih bunyinya seperti ini :
 "Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sebagian rasa takut, rasa lapar, serta kekurangan harta, jiwa, dan buah. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar."
Jika diartikan secara harfiah saja kata --kata diatas sarat penuh makna, lihat bagaimana setiap tahap Revolusi industri pasti ada korban yang ditimbulkan namun disisi lain ada banyak yang survive untuk tetap berjuang dan survive sampai saat ini.
Benarkah kemajuan teknologi menjadi hambatan dan mendistruksi semua pekerjaan. Bayangkan saja jika aplikasi ojek online tidak ditemukan, dan BPJS kesehatan tidak ada, berapa biaya yang harus dibayar oleh masyarakat akibat peningkatan pengangguran dan jumlah orang sakit.
Bukankah dalam setiap masalah ada jalan keluar nya meskipun itu sempit, namun ditengah keputusasaan membawa negeri ini untuk bebas dari pengaruh asing tetap saja ada jalan-jalan berupa titik yang setidaknya cukup untuk bertahan hidup bagi seseorang.
Mungkin dibalik ribuan pengemudi ojek online tersimpan cerita --cerita pilu dan jeritan doa-doa kepedihan, juga dibalik tembok rumah sakit dan dinding rapuh rumah orang yang menderita sakit parah ada puluhan doa dipanjatkan. Dan pertolongan itu berupa aplikasi ojek online dan fasilitas BPJS kesehatan.
Pun nanti seandainya semua pekerjaan digantikan oleh Robot, apakah sebagai manusia akan tinggal diam atau tidak mencoba bertahan atau survive, jaman telah membuktikan bahwa manusia sebenarnya spesies yang paling survive karena mampu beradaptasi dengan mendayagunakan pikirannya.
Maka diakhir perenungan ini ada kalimat inti yang layak kita garis bawahi yakni : ketakutan ; kelaparan ; sabar ; survive serta prasangka baik adalah kunci untuk bertahan itu sendiri.
Salah satu quote yang layak kita renungkan dari status seorang penulisÂ
" Manusia yang memiliki untung berlipat itu sederhana, saat dunia banyak menawarkan ketidakpastian, cobalah tawarkan prasangka baik "
Wallahu A'lam Bishawab......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H