Mohon tunggu...
Excelindo Krisna Putra
Excelindo Krisna Putra Mohon Tunggu... Freelancer - #IndonesiaExcellent

Pengelana Masa • Perekam Peristiwa • Peramu Peradaban | Blog Pribadi: https://excelindokrisnaputra.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Times New Roman, Romansa Entitas yang Banyak Dipuja

28 September 2019   11:10 Diperbarui: 30 September 2019   08:43 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lisensi font "Times" didaftarkan ke The Monotype Corporation di Inggris, selain itu font ini juga didaftarkan lisensinya di American Linotype Company di Amerika Serikat, karena Koran The Times banyak mendaftarkan lisensi produknya ke Linotype, akhirnya pada tahun 1954 America Linotype Company mendaftarkan dengan nama dagang "Times Roman" terpisah dari bagian The Times maupun Monotype.

Perbedaan namapun muncul di dalam komputer karena perusahaan komputer yang mendaftarkan lisensinya berbeda-beda. Adobe dan Apple Mancitosh menggunakan nama "Times Roman" karena lisensi perusahaanya banyak didaftarkan ke American Linotype Company, sedangkan Microsoft menggunakan nama "Times New Roman" karena lisensi perusahaannya banyak di daftarkan ke The Monotype Corporation.

Penambahan kata "New" bermula ketika pada tahun 80'an The Monotype Corporation mendesain ulang font tersebut dan mengklaim desain barunya lebih baik dari milik pesaingnya. Karena tak mau kalah, American Linotype Company dan mengklaim juga bahwa font baru yang didesain lebih baik dari milik perusahaan di seberang laut.

Sebagian atau bahkan seluruh pengguna Times New Roman mungkin tidak sadar akan desain yang berbeda dari kedua perusahaan lisensi tersebut, pengguna juga tak mempermasalahkan desain ulang keduanya, tak ada juga gelombang protes maupun demo di depan perusahaan hanya karena entitas ini karena pengguna lebih mengutamakan konsep yang diciptakan oleh Stanley Morrison yaitu kekuatan dari garis, konsistensi dan ekonomis.

Beranikah kita menulis naskah akademik tanpa menggunakan font Times New Roman tetapi tetap berpegang pada prinsip profesionalisme dan nyaman untuk dibaca? Siap-siap saja dianggap sebagai kaum radikalis, separatis, teroris, makar atau kelompok kriminal bersenjata (bersenjata jari dan komputer) terhadap kebiasaan yang sudah mendarah daging. 

Nasib juga bisa berbalik jika kita mampu menjadi pioneer dalam gerakan ini, para sejarawan beberapa abad mendatang akan menemukan artefak abad 20-21 yang berbeda dari artefak laporan pada umumnya, mungkin saja nama kita diabadikan dalam berbagai lini di dunia penulisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun