Mohon tunggu...
Wahyu Puji Yuwono
Wahyu Puji Yuwono Mohon Tunggu... -

berfikir, tumbuh dan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Melindungi Hewan Peliharaan dari Pesta Kembang Api dan Petasan

15 Juli 2015   05:46 Diperbarui: 15 Juli 2015   05:46 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin bagi beberapa manusia (mungkin lho ya..), suara petasan dan kembang api tidaklah terlalu menakutkan, tapi bagaimana dengan hewan peliharaan seperti Anjing, Kucing dan Kelinci yang ada didalam rumah ? dua yang saya sebut didepan adalah notabene punya indera pendengaran yang lebih tajam ketimbang manusia. Lalu jika Sobat Meongers berbaik hati mau mempresepsikan diri sebagai  hewan-hewan tersebut, sejauh apa penderitaan mereka ??

Sekedar analogi saja, misal perbandingan kepala manusia dengan kucing itu 1 : 7 sekarang kamu coba raba bagaimana kondisi jantung kamu apabila punya telinga yang  7 kali lebih lebar dari sekarang ditambah saya ( dengan bangga) nyalakan petasan dengan jarak 5 -10 meter didekatmu ??

Begitulah cara kita (manusia) belajar berempati, belajar bagaimana merasakan apa yang dirasakan manusia/hewan atas tindakan kita. Terlebih bagi yang masih Kitten, Puppies (belum genap 1 tahun) tentunya ini adalah tahun pertamanya mereka tersiksa beberapa jam lantaran ‘ritual pesta tahunan’ tersebut.

Artikel ini ditulis H-3 sebelum Lebaran 2015 dalam kondisi disekeliling rumah saya sedang ramai orang “membakar uang” demi sebuah kepuasan sesaat sambil melindungi kucing-kucing dirumah, jadi emosinya bakal dapat nih. Tips yang bakal diuraikan berdasarkan pengalaman dan referensi berbagai sumber ini juga bisa diterapkan pada  setiap Pesta Perayaan Pergantian Tahun Baru.

 

  1. Masukan Ke Dalam Rumah Setelah Hari Gelap

Orang mulai menyalakan petasan itu umumnya menjelang petang sampai pagi ,meski tidak menutup kemungkinan disiang harinya juga , tapi sebagai patokan pastinya alangkah lebih baik Sobat Meongers memasukan kucing-kucingnya sebelum petang. Pastikan mereka semua ada didalam dari sore hingga pagi esoknya dan tutup semua pintu, jendela, tirai dan semua akses lubang yang bisa membuat mereka keluar lagi. Kenapa hal ini harus dilakukan ?

Kucing  jika sedang ketakutan oleh kembang api dan petasan mereka bisa berlari tanpa kendali. Hal itu akan berbahaya jika didekat lalu lintas yang sedang ramai, mereka juga kalau sedang panik bisa naik kelokasi yang lebih tinggi (pohon/bangunan) untuk menyembunyikan diri hingga tanpa sadar mereka tidak mampu untuk turun kembali (terjebak diatas). Disamping itu berada didalam rumah bisa sedikit meredam suara yang mengagetkan dari petasan dan kembang api sehingga mengurangi resiko terkena stress yang bisa berdampak pada kesehatannya.

  1. Ajak Bermain di Siang Hari (ekstra)

 

Fungsinya agar pada malam hari kondisi badannya sudah letih sehingga mudah untuk tidur dengan lelap. Apabila dihari biasa kamu hanya meluangkan waktu sekitar 5-10 menit bermain dengan mereka, khusus untuk mencegah stress dimalam harinya kamu setidaknya perlu bermain dengan ekstra waktu tambahan sekitar  15-20 menit disiang atu sore hari agar mereka benar-benar capek.

Itu demi kebaikan hewan peliharaan kita. Khusus bagi pemilik anjing, kamu bisa mengajaknya berjalan-jalan dengn route yang lebih jauh. Hanya saja pastikan rute yang akan kamu tempuh tersebut bebas dari ancaman bunyi petasan atau mendadak ada kembang api roket yang meluncur tepat  diatas kepala anjing seingga akan mengagetkan mereka.

 

  1. Jangan Tinggalkan mereka

Mungin kamu akan tergoda untuk melihat pemandangan diluar. Silakan saja dilakukan kecuali kalau ingin melihat kucingmu menjadi lebih stress akibat ditinggal kucing besarnya” dalam kondisi seperti ini (ketakutan,panik, kaget). Mereka itu tidak bisa sendirian mengatasi suara-suara yang tidak biasa dan hiruk-pikuknya keadaan disekitar ( ingat lho, indera pendengaran mereka lebih tajam dari kita). Kehadiran kita sebagai ownernya sangat dibutuhkan oleh mereka sebagai media “mengamankan diri,pengayom, pemberi ketenangan” yang sedang takut dan bingung dengan situasi diluar.

Saat mereka sedang mencari kenyamanan entah itu dengan bersandar diperutmu, meringkuk dipojokan dan yang lainnya kamu sebisa mungkin tunjukan sikap wajar dan tenang sehingga dalam pandangan kucing situasinya sekarang sudah tenang dan aman, meski khawatir itu tetapi hal itu bukan sesuatu yang harus ditakuti. Jikapun harus pergi karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan alternatifnya kamu bisa menyetel radio/musik dengan kencang didalam ruang kamarmu (penjelasan ada di point 4) namun perlu dipertimbangkan kembali efek yang terjadi dengan tetanggamu.

  1. Bangun Atmosfer Kondusif

Saat frekuensi ledakan terjadi lebih sering, kamu harus berada didekatnya, alihkan perhatian dengan bermacam kegiatan didalam ruang seperti menonton film action. Karena hal itu bisa membantu mereka berfikir bahwa suara ledakan yang mengagetkan itu berasal dari film yang ada didalam Laptop atau TV kamu (karena ada adegan kebut-kebutan, tabrakan, ledakan dll )

Khusus untuk anjing, saat suara ledakan terjadi tolong jangan ikut-ikutan berteriak, karena hal itu percuma dilakukan dan justru akan memperburuk situasi baginya. Ditambah lagi JANGAN DIELUS dan JANGAN DIPELUK karena dalam prespektif mereka selalu ada konsep “ rewarding” atau hadiah atas perilaku.

Artinya jika anjing merasa ketakutan dan panik lalu kita elus atau peluk (berniat untuk menenangkan) maka bagi mereka hal itu akan diterjemahkan sebagai tanda diperbolehkan atau mendapat persetujuan/perlindungan dari sang Owner. Hal ini SALAH ! tetaplah bersikap tenang, ajak bercanda, beri mereka tatapan teduh dan tanpa elusan dan apabila bunyi Petasan dan kembang api sudah mereda lalu mereka sudah tampak tenang, kamu bisa memberikan “reward” dengan mengelus serta mengucapkan “Good Job” karena ini bisa membangun kepercayaan diri mereka.

 

Point 5 dan 6 bisa dibaca selengkapnya di http://bit.ly/1ObbEQy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun