Mohon tunggu...
Wahyu Puji Yuwono
Wahyu Puji Yuwono Mohon Tunggu... -

berfikir, tumbuh dan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Si Demon, Diselamatkan Berkat Kartu Danamon

7 Agustus 2014   12:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:12 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan setahun yang lalu. ketika saya bersama teman-teman di kampus masih menjadi aktifis PPT* ( Para Pencari Takjil ) untuk berbuka puasa. Maklumlah, anak kost memang harus punya 1001 jurus buat memenuhi kebutuhan finansialnya ( termasuk perut ) Salah satu keuntungan terdaftar aktif menjadi anggota UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa ) memang seperti ini, sering  mendapat undangan dari berbagai elemen kemahasiswaan walau hanya untuk sekedar menghadiri acara Bukber. Ada istilah yang populer diantara para aktifis “ Kampus itu milik Mahasiswa, jadi segala fasilitas yang ada didalam kampus memang ditujukan untuk kesejahteraan mahasiswanya “ termasuk juga mangga yang sedang bergelantungan apabila musimnya ataupun ikan Koi dikolam milik Rektorat ;) . You Know What I Mean ? Jadi intinya akan sangat rugi apabila ada mahasiswa kok tidak aktif mengikuti kegiatan ekskul kemahasiswaan entah itu Mapala,Jurnalistik, Teater ,Kerohanian dll,  lha wong ini semua dibiayai pakai uang mereka sendiri kok, yaitu melalui Uang SPP yang dibayar tiap Semester,termasuk juga untuk event Buka Bersama, makanya sayang bila tidak dimanfaatkan. Selepas Maghrib, sesuai peraturan kampus semua aktifitas di Kampus harus sudah selesai .termasuk juga untuk event-event Buka Bersama tersebut. Selanjutnya kami pun pulang menuju tempat kost masing-masing. Saya bersama Deni, adik angkatan yang kebetulan tinggal di tempat kost yang sama berbocengan naik sepeda motor. Ditengah perjalanan ketika melewati sebuah lokasi ATM tiba-tiba tatapan mata kami terhenti sejenak pada pemandangan yang memilukan ketika melihat seekor anak kucing yang kondisinya sangat memprihatinkan. Ada bekas luka menganga disekitar perutnya. Diduga korban gigitan anjing disekitar wilayah tersebut, analisa lain mungkin karena ulah kejahilan manusia yang tidak bertanggung jawab. Apapun itu yang jelas anak kucing tersebut butuh pertolongan darurat. Karena itulah yang menjadi alasan saya bersama Deni memberhentikan laju motor disamping teringat pula akan materi kajian Kultum Pak Ustad tadi sore yang mengulas tema dan judul tentang  “ Sayangi di Bumi, maka di Langit akan Menyayangimu “. Kami turun dan berusaha mencari sumber suara Kitten ( anak kucing ) yang mengeong diantara semak dan rimbunnya tanaman di pinggiran jalan. Perlu Sobat Meongers ketahui bahwa ketika pertama melihat kami, sifatnya masih liar, stray dan takut pada manusia. Wajar saja, mungkin dia trauma melihat bagaimana kehidupan memperlakukannya selama ini. Tak perlu usaha lama untuk mendapatkannya. Ketika si Kitten berusaha menghindar dari tangkapan Deni, dia lalu berlari menjauh kearah sebaliknya yang tanpa disadari justru mendekat kearah saya sehingga Hup... dengan mudah saya ditangkap. Dekil, kurus dan terluka. Itulah kalimat awal yang bisa saya katakan untuk menggambarkan kondisi si Kitten malang saat itu. Awalnya sempat ragu tentang nasib kedepannya, karena apabila saya pelihara takut tidak terurus dan hidupnya akan terlantar di kost . Namun entah karena apa, suara hati saya seolah berkata “ Kitten ini sudah menjadi tanggung jawabmu,Yu“ atau mungkin setara bila disamakan dengan kalimat sugesti ini “ Kamu harus lulus tahun ini, Yu ! “ karena keduanya sama-sama akan menghantarkan pada usaha bagaimana pun caranya ! Heeeh... Setibanya di kamar kost, saya langsung mengeluarkan Kotak P3K yang seadanya. Dengan dibantu oleh Deni, saya berusaha mengobati dengan obat merah kemudian menaburi di sekeliling lukanya dengan sulfadilamite untuk kemudian dibalut dengan plester. Usaha tersebut sepertinya tidak terlalu berhasil mengingat plester yang berfungsi untuk menutup luka tidak menempel dengan sempurna dikarenakan masih ada bulunya disamping si Kitten berusaha menjilati plester. kemungkinan dia merasa tidak terlalu nyaman dengan benda asing yang ada ditubuhnya tersebut. Ketika saya suapi dengan susu kental, dia hanya menjilatinya walau sedikit. Mungkin Kitten tidak terlalu bernafsu karena masih menahan sakit ataupun rasanya bercampur dengan sulfadilamite yang tidak sengaja dia jilat pada lukanya. untuk itu daripada kondisinya bertambah parah karena kami tidak pintar mengobatinya akhirnya diputuskan untuk segera membawanya ke Dokter Hewan agar mendapat penanganan lebih lanjut mengingat apabila tetap kita rawat sendiri kemungkinannya kecil untuk bisa bertahan hidup lebih lama. Nah, permasalahan klasiknya adalah saya tidak mempunyai dana lebih untuk urusan darurat seperti ini dan justru malah saat ini sedang tertimpa sial karena kartu ATM saya tiga hari sebelumnya tertelan di mesin ATM kampus. Saat itu butuh waktu sekitar seminggu semenjak dilaporkan pihak bank untuk diurus . beruntunglah si Deni mau menalanginya lebih dahulu.” Soal hitung-hitungan nanti saja Mas, yang penting anak kucing ini bisa tertolong “ begitu ujar Deni Malam itu juga kami bergegas menuju Klinik Hewan yang lokasinya cukup ditempuh selama ¼ jam. Diperjalanan kami membawanya dengan kotak kardus yang diberi kain sebagai penghangat sekaligus melindungi dari goncangan motor. Sempat khawatir juga apabila dia tidak bisa bertahan lama dalam waktu tersebut. Tapi untunglah si Kitten kondisinya masih kuat sampai tiba didepan Klinik Hewan yang kebetulan buka 24 jam. Dihadapan sang Dokter Hewan, saya dan Deni menceritakan alur kronologinya sebagai pelengkap keterangan lanjutan ditambah pernyataan jujur mengenai keadaan keuangan saya apabila saat itu si Kitten perlu dioperasi. Sang Dokter hanya tersenyum dan berkata “ Dik, kasus-kasus seperti ini memang jamak terjadi tapi jangan khawatir nanti dibantu dicarikan solusi alternatifnya, untuk saat ini Kitten memang harus menjalani operasi penutupan luka terlebih dahulu, untuk kemudian dirawat inap di klinik kami sampai benar-benar pulih setelah itu baru bisa dibawa pulang “ saya dan Deni pun sedikit bernafas lega setelah mendengarnya. Diantara solusi yang ditawarkan Sang Dokter adalah anjuran untuk menggalang dukungan melalui penuturan cerita kami tersebut di komunitas,group-group  pecinta Kucing yang ada di media sosial , agar nanti bisa menarik simpati dan bantuan dana bagi si Kitten, untuk kemudian demi kemudahan bantuan dana bisa disalurkan melalui Rekening Bank Danamon milik Deni . Alhamdulillah, kami tidak mengalami kesulitan berarti sewaktu penggalangan dana untuk biaya pengobatan. dengan dibantu oleh teman-teman di MeongersCatLovers Indonesia ,Pekumpulan Kucing Domestik Indonesia dll Selama itu pula si Kitten mendapatkan perawatan yang baik didalam kandang dengan memakai collar (alat untuk mencegah kucing menjilati luka ditubuhnya ). mereka pun senang #BisaBerbagi atas apa yang mereka miliki demi pemulihan kondisi Demon.Ada beragam respon yang didapat melalui kisah meresque Kitten ini, misalnya “ akan dinamakan siapa Kittennya, apa jenis kelaminnya , nanti yang memelihara siapa, berapa total biaya perawatannya ataupun sekedar tawaran adopsi untuk jadi besanan (hehe.. ) Yang Jelas, Saya dan Deni telah sepakat untuk memberikan nama si Kitten tersebut dengan namaDemon karena dia telah banyak melalui kisah hidupnya dengan Kartu Danamon, mulai dari ditemukan di dekat ATM Danamon, kemudian semua biaya perawatan untuk pengobatan dia selalu menggunakan jasa ATM Danamon disamping teman-teman di media sosial yang notabenenya berasal dari berbagai kota dan berbagai akun rekening Bank-bank lain  itu merasa senang ketika mentransferkan dananya via Rekening / Kartu Danamon miliknya Deni karena sedikit bahkan tidak ada potongan biaya dibanding dengan bank lain. Kini setelah pulih dan berusia 1 tahun, si Demon tumbuh sebagai Jagoan Komplek kost-an kami, Penguasa Area dapur, Rajin mengganggu majikannya yang sedang menyusun skripsi, usil sama Kucing-kucing betina ganjen dan yang pasti selalu on-time membangunkan penghuni kost untuk sahur melalui kegaduhan yang dibuat di atap bangunan setiap pukul 03.00 . Demon seolah sudah menjadi trademark di kost-an dengan bulu lebatnya dan semua penghuni kost menjadi sayang kepadanya. Sebuah kehidupan yang menyenangkan bukan ? Harapan Saya, kedepannya Kartu Danamon bukan hanya untuk Kenyamanan Gaya Hidup saja, tapi juga bisa difungsikan untuk mensupport Program Donasi yang nanti bisa bekerja sama dengan Komunitas - Komunitas Pecinta Kucing ( diantaranya yang sudah saya sebutkan diatas ) dalam mengadakan Program CSR-nya. nanti peruntukannya ditujukan untuk kesejahteraan Kucing Kucing-kucing Terlantar seperti pengadaan Baksos Sterilisasi ataupun Program Vaksinasi Kucing, mengingat bila dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika saja jumlah populasi kucing liar itu sekitar 30 -40 % dari jumlah popolasi total semua Jenis Kucing dinegara tersebut, apalagi di negara kita ? Cerita #BISABerbagi ini semua berkat Kartu Danamon yang memiliki beragam penawaran Promoyang menarik. Setiap bulannya, selalu ada Promo Spesial Kartu Danamon seperti Dine For Free (diskon resto minimal 50% s/d 100%), Buy1 Get1, cashback, cicilan 0%, hingga Rewards Point yang bisa ditukarkan dengan hadiah-hadiah istimewa. Semua promo ini tentunya bisa dinikmati dengan Kartu Danamon apa saja. Apalagi Kartu Danamon kini banyak pilihannya lho, pas dan nyaman untuk apapun jenis gaya hidup kita. Ada Kartu Debit/ATM Danamon regular, Kartu Debit/ATM Danamon Manchester United, Kartu Debit/ATM Danamon Man Utd Legend Edition, Kartu Kredit Danamon Man Utd, Kartu Kredit Danamon Regular (Classic, Gold, Platinum, & World), Kartu Kredit Danamon Business, hinggaKartu Danamon American Express (gold credit card dan gold charge card). Info produk lengkapnya, bisa dilihat di website Kartu Danamon dengan mengunjungihttps://www.danamonline.com Di website ini, disediakan juga info lengkap mengenai promo-promo Kartu Danamon. Sedangkan untuk info promo terkini, bisa juga dengan follow Twitter @KartuDanamon dan like fanspage Facebook Kartu Danamon. Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun