Mohon tunggu...
EXCEL BIMA EVANSYAH
EXCEL BIMA EVANSYAH Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menjadi cendikiawan memang baik, tapi bergerak dan berdampak lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Rumah Ceria Anak Melakukan Seminar Parenting di Desa Ampeldento

28 Februari 2024   13:36 Diperbarui: 28 Februari 2024   13:41 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PMM UMM GELOMBANG 7 KELOMPOK 89 2024, dokpri

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di SD Negeri 1 Ampeldento Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kegiatan pendampingan ini merupakan kegiatan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang. Dosen Pembimbing (DPL) kita yaitu, Bapak Frendy Aru Fantiro, M.Pd

Disini kami terdiri 5 anggota yaitu, Excel Bima Evansyah, Resty Putri Suci Yani, Septiannisa Alya S. P, Tarissa Rizky S. Uwar, dan Akhtar Azizi Farid, yang berasal dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang. Kami meluncurkan program "Rumah Ceria Anak", program tersebut dirancang PMM Kelompok 89 Gelombang 7 yang bertempat di SD Negeri 1 Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Pola asuh anak adalah suatu proses yang bertujuan meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa. Hal ini menjadi tanggung jawab orang tua, sebab orang tua merupakan guru pertama untuk anak dalam mempelajari banyak hal. Baik secara akademik maupun kehidupan secara umum.

Itulah sebabnya, orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan asuhan yang tepat untuk anak. Pola asuh yang baik penting agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang bisa dan sesuai dengan masyarakat.

Tiap orang tua tentu berhak memutuskan gaya pengasuhan seperti apa yang ingin mereka terapkan pada sang buah hati. Baik itu pola asuh yang permisif, otoriter, atau autoritatif, merupakan beberapa pilihan untuk mendidik dan membesarkan Si Kecil. Hal yang perlu kamu ingat adalah pola asuh akan memengaruhi kepribadian dan karakter anak di masa mendatang.


"Kami mengadakan kegiatan ini tentang seminar parenting karena pedulinya kami terhadap masa tumbuh kembangnya anak agar sesuai dengan pola pola ideal dan begitupun orang tua agar mengetahui untuk menerapkannya pola asuh terhadap anak". Imbuh excel

Gaya pola asuh anak memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan dan perilaku anak. Ada empat jenis pola asuh utama: permisif, otoriter, authoritative, dan uninvolved parenting.

Pola asuh permisif memberikan kebebasan yang berlebihan pada anak tanpa batasan yang jelas. Dampaknya termasuk anak cenderung memberontak, memiliki prestasi rendah, dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.

Sementara itu, pola asuh otoriter didasarkan pada kontrol yang kuat dan sering kali menggunakan hukuman fisik. Efeknya bisa membuat anak tidak memiliki kekuatan memilih, takut mengemukakan pendapat, dan kurangnya motivasi internal.

Pola asuh authoritative disarankan oleh ahli, dengan memberikan batasan yang jelas tanpa kekerasan dan mendorong diskusi dengan anak. Anak-anak yang diasuh dengan pola ini cenderung memiliki keterampilan sosial yang baik, percaya diri, dan kreatif.

Di sisi lain, uninvolved parenting adalah pola asuh yang tidak terlibat dan cenderung mengabaikan kebutuhan anak. Orang tua yang menerapkan pola ini umumnya memberikan sedikit bimbingan dan perhatian pada anak, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan anak secara fisik dan emosional.

Secara ringkas, pola asuh permisif cenderung menghasilkan anak yang kurang teratur dan kurang mampu mengendalikan diri, sementara pola asuh otoriter dapat membuat anak tidak memiliki kekuatan memilih dan kurangnya motivasi internal. Pola asuh authoritative disarankan karena menghasilkan anak yang memiliki keterampilan sosial yang baik dan percaya diri, sementara uninvolved parenting cenderung mengabaikan kebutuhan anak dan dapat berdampak negatif pada perkembangan mereka.


Dari berbagai jenis pola asuh anak, pola asuh authoritative dianggap yang paling ideal. Studi menunjukkan bahwa orang tua dengan pendekatan ini cenderung membesarkan anak-anak yang percaya diri, sukses akademis, dan memiliki keterampilan sosial yang baik. Berbeda dengan pola asuh permisif yang cenderung membuat anak menjadi egois, atau pola asuh otoriter yang mengandalkan hukuman tanpa pembelajaran yang substansial, pendekatan authoritative menggabungkan batasan yang jelas dengan komunikasi dan penalaran yang terbuka, mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan kerjasama.

PMM UMM GELOMBANG 7 KELOMPOK 89 2024, dokpri
PMM UMM GELOMBANG 7 KELOMPOK 89 2024, dokpri
Kegiatan kami tutup dengan ramah tamah dan foto bersama, kami sangat senang antusias ibu-ibu pkk desa ampeldento sangat aktif dalam bertanya dan sharing session dengan ibu satu sama lainnya. Adapun pemberian cindera mata untuk ibu-ibu PKK desa ampeldento. Semoga dengan adanya kegiatan ini ibu-ibu bisa paham dan kembali menerapkan pola asuh ideal.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun