Mohon tunggu...
Nur Ehsan
Nur Ehsan Mohon Tunggu... Editor - Entrepreneur

Seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang bisnis digital dan ecommerce. Menyukai kopi dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Super Istimewa

6 Desember 2020   23:35 Diperbarui: 6 Desember 2020   23:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi sukses berawal dari dari pendidikan keluarga. Khususnya peran Ibu, yang membawa peran penting dalam kehidupan. Pendidikan yang dihadirkan Ibu dalam keluarga biasanya mencakup seluruh aspek kehidupan. Beberapa diantaranya seperti pendidikan karakter, emosi, kesehatan, moral dan rohani.

Saat terlahir di dunia, seorang bayi memiliki 99 milyar neuron dan 49 trilyun synapse. Terdapat 950 trilyun titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain yang terbentuk. Oleh karena itulah, anak kecil memiliki daya rekam otak yang luar biasa.

Jika Ayah dan Ibu gagal dalam mendidik dan menanamkan hal-hal yang baik pada anak, maka akan menjadi salah satu penyebab kehancuran generasi di masa depan.

Peran seorang Ibu, sangat berpengaruh pada perkembangan otak yang 95 persen terjadi pada usia di bawah tujuh tahun. Pada waktu tiga tahun pertama, membangun pondasi struktur otak yang berdampak permanen.

Saya sebagai seorang anak terakhir dari 5 bersaudara, berikut ini beberapa pendidikan super istimewa dari Ibu saya:

1. Pendidikan Kesehatan
Menjelang akhir tahun 2020, kasus Covid-19 masih mengalami penyebaran di mana-mana. Pemerintah RI dan Satgas saat ini sudah melakukan upaya untuk memutus mata rantai penularan virus yang ganas tersebut. Imbauan menggunakan masker, selalu cuci tangan, bekerja, belajar, hingga kesibukan lainnya dilakukan di rumah terus digaungkan.

Ibuku termasuk orang yang memiliki karakter disiplin tinggi. Mengingatkan diriku untuk senantiasa memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain.

Kebiasaan positif beliau yang mengajarkan kepadaku untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara makan makanan bergizi dan melakukan olahraga minimal satu kali dalam seminggu. Hal ini demi meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai antisipasi dari paparan Covid 19 yang dapat menular kepada siapa saja seperti saat ini.

2. Pendidikan Kreativitas
Kreativitas tanpa batas adalah salah satu pendidikan dari Ibuku.  Kreativitas bisa disebut sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan solusi dalam melihat masalah serta peluang. Karena tanpa kreativitas, kehidupan manusia akan terasa membosankan.

Saya memperoleh pendidikan kreativitas dari seorang Ibu melalui beberapa hal, yakni:
-Mendengarkan musik
-Mengundang seorang tokoh ke rumah
-Jalan-jalan ke tempat wisata
-Melatih berpikir secara Out of Box
-Mendukung bakat saya
-Menyarankan untuk selalu bersyukur tiap malam hari

3. Pendidikan Moral
Layaknya seorang guru, Ibu senantiasa memberikan pelajaran moral kapada saya. Moral berarti sebuah etika kesusilaan dan budi pekerti. Karena Ibuku bilang, manusia tanpa moral ibarat hewan berjalan.

Budi pekerti atau moral yang Ibu tanamkan kepada saya sejak dini mengandung nilai-nilai begitu berharga. Misalnya seperti: mencium tangan orang tua ketika akan keluar rumah, sopan terhadap wanita, melarang membuka aib tetangga sebelah, berperilaku jujur, membayar hutang tepat waktu dan sebagainya.

4. Pendidikan Cinta
"Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga" merupakan penggalan kalimat dari salah satu lirik lagu Bang Haji Rhoma Irama. Dan hal itu saya rasa benar adanya. Hampa terasa bukan?

Sejak dalam kandungan, saya mendapat cinta dan kasih sayang dari seorang Ibu. Beliau selalu mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin yang diperlukan untuk calon buah hatinya. Terkadang melakukan pemeriksaan rutin ke dokter/bidan untuk mengecek perkembangannya. Hal ini dilakukan demi cinta.

Cinta Ibu kepada saya merupakan cinta sejati, karena mungkin beliau takkan menuntut balasan apapun. Ibuku hanya mengharapkan kebahagiaan dan kehidupan yang baik untukku.

Adapun ketika masa anak-anak hingga remaja, pendidikan cinta dan kasih sayang yang biasa saya terima dari Ibuku yaitu beliau selalu memberi wejangan agar menyayangi binatang, mencintai saudara, menjaga hubungan baik kepada guru dan banyak lagi.

5. Pendidikan Karakter
Ibu adalah sekolah pertamaku. Dalam pendidikan karakter, peran beliau sangat menentukan karakter dan kepribadian saya. Keteladan adalah ujung tombak dalam hal ini.

Keteladan yang bisa saya ambil pelajaran dari Ibu saya yakni:
-Sikap percaya diri
-Pantang menyerah
-Tanggung jawab
-Sifat ikhlas
-Tidak suka mengeluh

Sebagai penutup, saya selalu berpesan kepada diri saya sendiri dan para pembaca yang budiman agar selalu berbakti kepada kedua orang tua, khususnya Ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun