Dapat melaksanakan ibadah Haji merupakan impian setiap Muslim, khususnya generasi Milenial. Tentu, tidak akan ada hamba Allah yang menolak menikmati kesempatan beribadah di tanah suci tersebut.Â
Dengan ibadah Haji, bisa menapaki jejak Rasulullah dan bersujud di hadapan Ka'bah secara langsung. Hal inilah yang menjadi sebuah kenikmatan tersendiri ketika kita melaksanakannya.
Sayangnya, kesempatan merasakan kenikmatan ibadah Haji dengan baik, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Hal ini dikarenakan Arab Saudi tidak terletak di luar pintu rumah atau hanya berjarak seratus atau dua ratus kilometer dari tempat tinggal kita.Â
Dengan jarak yang menghadang ini tentu diperlukan biaya yang tidak kecil untuk bisa melaksanakan panggilan Allah Swt, salah satunya mulai menabung di Tabungan Haji Danamon Syariah.
Untuk pergi Haji, generasi Milenial yang beragama Muslim harus merogoh saku cukup dalam demi memperoleh tiket pulang-pergi ke dan dari Arab Saudi. Selain itu, para jamaah yang ingin pergi Haji juga harus membuat paspor, mengajukan visa, membayar biaya akomodasi, fiskal, yang tentu saja membutuhkan dana tidak sedikit jumlah anggarannya.
3 Alasan Generasi Milenial Perlu Menyiapkan Ibadah Haji Secepatnya
Haji Muda, demikian masyarakat sekitar biasanya menyebut mereka yang telah melaksanakan rukun Islam yang kelima ini saat usia mereka di bawah 30 tahun. Nah, berikut ini 3 alasan generasi milenial perlu menyiapkan ibadah haji secepatnya:
1. Faktor Rejeki dan Kesehatan
Jika ingin mempersiapkan pergi Haji tidak perlu menunggu usia lanjut. Mengapa? Jika ditelaah lebih lanjut, ketika seseorang di usia yang masih prima memutuskan untuk mengunjungi tanah suci, maka akan lebih banyak keuntungan yang akan dia peroleh dibandingkan ketika dia menunggi dirinya menjadi renta, karena ibadah Haji memerlukan kekuatan fisik yang prima.
Di saat mempunyai banyak duit dan diberi fisik yang sehat, terkadang manusia menjadi lupa dan lalai. Justru kekayaan yang dimiliki, lebih suka dihabiskan untuk hal-hal yang bersifat duniawi.Â
Tanpa disadari, waktu terus berjalan dan roda kehidupan akan terus berputar. Jangan sampai, ketika kita sudah berada di titik terendah (kehilangan harta dan sakit), kita kemudian menyesal karena belum sempat melakukan kebaikan. Bahkan belum sempat berkunjung ke Baitullah.
Begitu pula dengan kehidupan. Umur seseorang tidak ada yang tahu sampai kapan. Hanya di tangan semata pemberian kehidupan. Allah berfirman, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran: 186)
2. Lebih Cepat Lebih Baik
Bukannya kebaikan harus dipercepat prakteknya? Sejatinya silih berganti waktu menghantarkan orang-orang yang berakal kembali 'ingat'kepada Allah. Ingat kepada Allah menjadi titik tolak seseorang sadar diri dan sadar amal perbuatannya.Â
Kesadaran tersebut pun harus disambut dengan segera melakukan berbagai kebaikan. Salah satunya menyegerakan untuk umroh. Pasalnya menyegerakan kebaikan, juga sebagai sifat seorang Muslim. Allah berfirman, "Mereka itu bersegerea untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya." (QS. Al-Mukminun: 61)
3. Lengkapi Informasi Keberangkatan Haji
Dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, tentu akan mendapat beberapa info mengenai agen perjalanan haji dan umrah yang berguna dalam pelaksanaan ibadah di tanah suci. Sangatlah penting untuk memastikan apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan fasilitas yang diperoleh.
Pastikan pula benar-benar mendapatkan segala hal yang dijanjikan. Mulai dari pengurusan dokumen-dokumen resmi, penyediaan pakaian batik seragam dan alat ibadah utama, koper atau tas, dan jasa bimbingan (manasik) beserta buku-buku doa. Semua hal tersebut biasanya sudah disediakan oleh pihak agen perjalanan yang dipilih untuk membantu dalam melaksanakan ibadah Haji tersebut.
Generasi Milenial juga perlu melengkapi informasi tentang berangkat Haji. Misalnya dengan mendaftarkan diri ke lembaga yang legal, membuka tabungan Haji, mengikuti manasik Haji, bergaul dengan orang-orang yang pernah berangkat Haji dan sejenisnya.
Salah memilih KBIH atau agen perjalanan bisa berdampak buruk untuk generasi Milenial, sehingga dapat dipastikan hal tersebut akan mempengaruhi kelancaran dan kualitas ibadah Haji.Â
Apalagi saat ini, banyak contoh kasus agen perjalanan yang tidak bisa mengantarkan para jamaahnya untuk berhaji dan berumrah. Semua itu, membuat harus lebih waspada demi kekhusyuan ibadah yang akan dilakukan.
Jangan sampai biaya, waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia. KBIH atau agen-agen perjalanan biasanya menawarkan berbagai jenis paket Haji.
Sebelum mendaftar untuk mengikuti ibadah Haji dengan KBIH atau agen perjalanan tertentu, kumpulkan informasi mengenai perusahaan tersebut untuk memeriksa tingkat profesionalitasnya. Bisa melalui website atau dari referensi orang-orang yang telah menggunakan jasa perusahaan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H