Mohon tunggu...
Dani Dwi Arianto
Dani Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Bachelor of Art | Interest in Art, Gardening and Architecture

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kreasi Guci Terakota Rest-Area Petungsewu oleh Prof. Dr. Ponimin M.Hum., dkk (Program Kedai Reka LPPM UM 2024)

19 Agustus 2024   21:35 Diperbarui: 19 Agustus 2024   21:45 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil kreasi guci berbagai ukuran oleh Prof. Ponimin M.Hum//dokpri

Semangat dalam merintis desa wisata oleh BUMDES Desa Petungsewu sudah dimulai sejak lima tahun terakhir. Hal ini guna memberikan penguatan pada desa wisata tersebut agar mampu berdayasaing dengan desa lain. 

Desa Wisata Petungsewu yang berada di Barat Kota Malang secara geografis sangat strategis karena sebagai desa singgah bagi masyarakat Kota Malang dan sekitarnya ketika ingin menikmati suasana desa dengan lingkungan alam yang masih asri. 

Kondisi lingkungan alamnya yang asri tersebut telah ditunjang dengan pembenahan fasilitas fisik berupa pembangunan jalan beraspal, penerangan jalan, dan taman-taman di lingkungan desa.

Proses pembuatan ornamen Guci Terakota dengan tanah liat lokal/dokpri
Proses pembuatan ornamen Guci Terakota dengan tanah liat lokal/dokpri

Dengan semakin menguatnya minat masyarakat dalam menyinggahi atau mengunjungi Desa Petungsewu, maka mendorong pula pada tim pengelola (BUMDES) bersama pemerintahan desa membangun Rest-Area desa wisata. 

Rest-Area tersebut dibangun di atas lahan tanah desa yang berada di pintu masuk desa tersebut. Rest-Area desa tersebut merupakan pusat perbelanjaan, warung makan, pusat permainan anak-anak, dan juga parkir kendaraan. 

Oleh karena itu, tim pengelola desa menyadari pentingnya membangun karakter visual dari tampilan Rest-Area tersebut dengan membuat fasilitas taman dan berbagai elemen estetik lainny guna menguatkan tampilan yang lebih menarik.

Proses pembuatan bentuk Guci Terakota yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ponimin, M.Hum//dokpri
Proses pembuatan bentuk Guci Terakota yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ponimin, M.Hum//dokpri

Realisasi ini sudah diwujudkan bersama tim pelaksana Program Pengabdian Masyarakat LPPM-UM yang terwadahi melalui program Desa Mitra, PKM, dll. Pada tahun ini, Tim LPPM-UM Program Matching Fund yang diprakarsai Prof. Dr. Ponimin, M.Hum., bersama kawan-kawan, telah melanjutkan dalam menciptakan elemen estetik eksterior taman. Yakni, produk kreasi guci terakota yang bersumber ide dari tumbuhan lokal sebagai ornamen. Kreasi guci ini memanfaatkan tanah liat lokal sebagai bahan utama yang dibentuk dengan teknik manual pijit dan pilin putar, dilanjutkan pembuatan ornamen pada permukaannya dan diakhiri dengan proses pembakaran. Dalam kegiatan kreatif ini, pelibatan BUMDES penting agar masyarakat sasaran program terpicu daya kreasinya untuk mengembangkan lebih lanjut. Hal ini, ditunjukkan dengan peran mereka dalam menyediakan tempat, tenaga display, pembuatan pedestal, dan finishing. 

Hasil pembakaran terakota guci rencana untuk rest area Desa Petungsewu//dokpri
Hasil pembakaran terakota guci rencana untuk rest area Desa Petungsewu//dokpri

Peran mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Sastra Univeristas Negeri Malang juga dilibatkan dalam kegiatan tersebut melalui proses kreasi bentuk, rancangan desain, serta pembuatan ornamennya. Pada sisi lain, juga untuk menumbuhkan daya kreasi para mahasiswa ketika mereka menerapkan keterampilan tersebut di kehidupan masyarakat utamanya dalam mengembangkan industri kreatif berbasis artistik. 

Tim pelaksana yang dipelopori oleh Prof. Dr. Ponimin, M.Hum., memanfaatkan kondisi tersebut tidak hanya untuk desa wisata saja, tapi kepada masyarakat yang lebih luas dalam mengunjungi suatu kawasan, yang dapat menjadi kenangan yang menarik ketika adanya elemen-elemen estetik eksterior di kawasan tersebut.

Bentuk dasar Guci berbagai macam ukuran hasil kreasi Prof. Ponimin M.Hum//dokpri
Bentuk dasar Guci berbagai macam ukuran hasil kreasi Prof. Ponimin M.Hum//dokpri

Selain itu, melalu kegiatan ini diharapkan juga menjadi pemicu lembaga-lembaga lain untuk peduli terhadap desa-desa yang telah mengembangkan potensinya agar lembaga tersebut turut andil dalam memberi arti terhadap apa yang dilakukan oleh Masyarakat desa, sehingga kemanfaatan kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun