Untuk mendukung Universitas Negeri Malang (UM) dalam mewujudkan tujuannya sebagai World Class University (universitas bereputasi internasional), salah satunya adalah pendidikan Pascasarjana UM perlu meningkatkan kompetensinya dalam mendukung visi dan misi tersebut. Diantaranya adalah melalui penyelenggaraan program kerjasama internasional dalam bentuk penyelenggaraan Short courses ABET (Art for Bacic Educational Teacher). Menurut Dr. Ade Eka, Dosen DIKDAS Pascasarjana UM sekaligus sebagai ketua program ABET tersebut. Kegiatan ini selain untuk mendapatkan kompetensi, membangun kerjasama internasional, juga dapat memperluas wawasan keilmuan, dan juga untuk memperoleh pengalaman serta  ide-ide baru.
Kegiatan kreatif seni dilakukan langsung di dua studio di sekitar kawasan Malang raya. Dari kegiatan tersebut para peserta student internasional mendapatkan pengalaman dalam menambah pengetahuan, keterampilan, yang diperoleh sebagai pengalaman yang sangat natural. Para peserta tersebut diantaranya Lukman Hakim Bin Jusoh, Suria Binti Ibrahim, Li Dongzhen, Ayu Ashilla Binti Mustapa, Shi Yueran, Nur Izzati Binti Mat Zin, Li Lu, Faten Aina Qashsrina Binti Mullisi, Lei Xiaoyi, Xiahou Ziwei, Hamidah Binti Mat, Gu Yuqi, Ali Abdullah Ali Almarzuqi, Chen Xiaofei, Kyungsoo Yoo, dan lain-lain. Adapun sebagai dosen pendamping adalah Dr. Siti Salina Binti Mustakim, dosen dari UPM sekaligus supervisior dan Prof. Madya Ts. Dr Asnul Dahar Bin Minghat (direktur instirtut for-life ready graduate-UTM). Para student internasional berasal dari Korea, China, Malaysia, Thailand, dan lain-lain.
 Isi dari kegiatan tersebut diantaranya: berkreasi seni terakota di studio KREASI KRIYA NUSANTARA dan berkreasi batik ecoprint studio REDSOGA ecoprint. Merujuk pada pendapat salah satu narasumber kreasi terakota (Prof. Dr. Ponimin, M.Hum), bahwa para mahasiswa asing penting untuk diberikan wawasan tentang ragam seni keramik terakota juga pengalaman artistik berkreasi keramik terakota.Â
Hal tersebut agar tertanamkan karakter humanistik dan kreatif dapat dicapai melalui kegiatan membentuk karya seni terakota di studio yang berlangsung secara alamiah. Selama proses kegiatan berkreasi di studio terakota mereka sangat antusias dalam mengolah bentuk karya seni melalui media tanah liat lokal malang dengan idenya masing-masing yang di pandu oleh mahasiswa seni rupa Fakultas Sastra UM.
Aspek pengalaman artistik ini juga dirasakan mereka ketika mengikuti kegiatan workshop di studio ecoprint REDSOGA. Di studio ini mereka diberikan wawasan tentang bagaimana mengolah tumbuhan lokal melalui daun-daun dan rantingnya untuk ditata dan diwujudkan menjadi motif hias ecoprint pada kain. Merujuk pada paparan Sugeng Pribadi selaku pengelola studio, bahwa rekan-rekan mahasiswa internasional program ABET penting untuk diberikan pengalaman langsung di lapangan agar memiliki wawasan dan keterampilan yang dicapai melalui kegiatan kreatif berolah seni ecoprint ini.