Dalam konteks ekonomi, institusionalisme sering kali menekankan pentingnya institusi ekonomi, seperti hak milik, hukum kontrak, dan kebijakan peraturan, dalam membentuk perilaku dan hasil ekonomi masyarakat. Teori ini menekankan bahwa struktur kelembagaan yang baik merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam politik, institusionalisme dapat diterapkan untuk memahami kemunculan dan perubahan institusi politik dalam negeri, desain institusi, proses pengambilan keputusan, dan dinamika politik. Teori ini membantu menjelaskan mengapa beberapa negara menunjukkan stabilitas politik dan kemajuan demokrasi yang kuat sementara negara lain mengalami ketidakstabilan politik dan konflik.
Dalam praktiknya, analisis institusionalis membantu pembuat kebijakan, analis kebijakan, dan sering digunakan oleh para ekonom.
Â
Berikut studi kasus mengenai institusi, studi kasus ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pendekatan institusionalis dapat diterapkan ketika menganalisis situasi dunia nyata, yaitu perubahan kebijakan lingkungan hidup di negara fiktif bernama Awanistan.
- Latar Belakang
Awanistan adalah negara fiksi di Asia Tengah. Negara ini kaya akan sumber daya alam, termasuk hutan tropis yang luas dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun, Â pertumbuhan ekonomi yang pesat dan urbanisasi dalam beberapa dekade terakhir telah memberikan tekanan yang sangat besar terhadap lingkungan alam.
- Issue:
Salah satu masalah lingkungan terbesar di Awanistan adalah meluasnya penggundulan hutan yang disebabkan oleh ekspansi pertanian, pembangunan infrastruktur, dan pembalakan liar. Deforestasi ini menyebabkan kerusakan habitat, erosi tanah, banjir, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Meskipun terdapat kebijakan perlindungan hutan dan lingkungan hidup, implementasinya masih lemah dan pelanggaran sering kali tidak terkendali.
- Analisis Kelembagaan
Pendekatan institusionalis dapat memberikan wawasan berharga ketika menganalisis perubahan kebijakan lingkungan di Awanistan: