Mohon tunggu...
Ewin Suherman
Ewin Suherman Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Idiot Virgin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Titipan Nyawa

2 Agustus 2013   17:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika mengingat kematian, seperti itu pula aku tak pernah memiliki ketakutan akan apa pun. Ketakutan hanya membuktikan bahwa aku memiliki keberanian. Seperti melihat kematian lebih dekat. Dari dekat dan cabikan jiwa itu lebih terkoyak dari pekikan kematian itu sendiri..

Aku mengingat mati. Kemarin, lusa, dan tentu saja hari ini aku mengingatnya. Mati adalah penanda bahwa aku pernah hidup. Mati adalah saat dimana aku akan melewati satu kehidupan menuju kehidupan lainnya. Kematian adalah hidup yang selanjutnya setelah dunia fana.

Kematian begitu indah, begitu buruk..

Aku pernah melihat dan ingin merasakannya.. kapan.. entah kapan? Sekarang atau nanti.. yang indah dan buruk itu sekaligus berjalan mendekatiku.. mendatangiku saat Ia sudah menentukannya untukku..

Jadi yang kurindukan, paling kurindukan adalah kematian agar aku dapat mengadukan semuanya..

Ya, aku merindukan kematian..

Missi Kehidupan

Prince Of Damned

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun