Mohon tunggu...
Ewin Suherman
Ewin Suherman Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Idiot Virgin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Sepi

30 Agustus 2011   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rigi-rigi pelangi membasahi jalanan liku

Menolak rindu sangka rancu...

Jaring laba-laba sangkut jelaga bentuk istana

Membakar pasrah dilaluinya asap, lalu meresap

Ketukan pintu tak digubris ia dobrak

Gugurkan lisan yang berarak menuju sangka

Hujan enggan turun, berkeras diri pada hitmanan mendung yang nyaman ia bendendang

Lalu terseok angin menuju selatan ia bergeming

Guruh mendengkur

Dibawahnya langit yang berujar diri memaknai hari

Melihat gundukan kosong tak bertuan ia berkata ; itukah yang dinamai sepi?

; lantas apakah itu hari-hari?

; ada yang pasti?

Biak, 30 agustus 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun