Hanya melihat pada antara cermin memantul nyata
Tak tersentuh hanya mengeluh
Merasa mengabaikan pada bayangan membelenggu
Berdiri pada tepian kodrat rasa menggelepar pada atas telaga
Khilaf tak meluput dari dekap lisan maaf
Amanah meluntur di larung badai mengusap janji
Kata penghias memudar kala jemari melepas meski tak menyerah pada lelah...
Ah, ternyata duka pun merindu purnama...
Menggeser malam dari posisi indah mengabai abadi
Embun terbengkalai dalam peluk sejuk
Kepak merpati meninggalkan indah sayap widari
Berarak awan iringi ombak menghias topan menghanyut gairah
Duh Gusti,
Oase menyingkir menjejak kaki musafir
Menjauh meresap tak sudi
Enggan mengutus hujan langit menyedia terik,
Larik...
Pada malam aku menanti, ia berlalu lebih cepat
dan bintang yang aku menunggu,
enggan meluruh
enggan membagi...___________________________________,
___________________________,burning Julia________________,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H