Mohon tunggu...
EWIL M.WOLOIN
EWIL M.WOLOIN Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Publik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu 2024 yang Damai, Ini Pesan Thaha Alhamid

17 Februari 2023   18:15 Diperbarui: 17 Februari 2023   18:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jayapura,(KNP)- Tokoh Masyarakat Papua Thaha Alhamid berharap, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak hanya berjalan lancar tetapi juga aman bagi segenap rakyat Indonesia, khususnya di Papua.

Menurutnya masyarakat wajib diingatkan untuk menjaga perdamaian sebelum dan sesudah pemilu, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

“Jangan mentang-mentang hanya di dunia maya lalu ada yang memaki-maki capres, cabup  lain seenaknya sendiri. Penyebabnya karena ia bisa kena UU ITE gara-gara statusnya di media sosial dan dicap provokator oleh netizen lain. Kita semua pasti berharap pemilu 2024 nanti tidak menciptakan konflik di tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan politik serta hoax atau kabar bohong,” katanya di Jayapura, Jumat (17/2/2023).

Dikatakan Thaha masyarakat  tentu akan terbelah sesuai dengan pilihan politiknya masing-masing. Namun, ia mewanti-wanti agar perbedaan tersebut tidak menyebabkan konflik yang menghancurkan.

“Ya namanya perbedaan dalam memilih figur itu lumrah terjadi karema setiap orang punya pilihan. Tapi jangan sampai perbedaan itu justru memecahbelah kita san berujung pada konflik yang menghancurkan. Itu tidak boleh, jadi harus belajar saling menghargai pilihan,” ajaknya.

Lebih jelas kata dia, masyarakat berperan besar untuk menciptakan pemilu damai dan mendukung pemerintah, KPU, dan segenap pihak lain. Oleh sebab itu, perdamaian harus dijaga agar Pemilu berlangsung dengan lancar tanpa ada kerusuhan, bahkan pertumpahan darah.

“Seluruh elemen masyarakat wajib mengawal pemilu dan menjaga perdamaiannya. Ajang ini butuh perhatian semua pihak. Masyarakat selain menjaga perdamaian harus antusias dan partisipatif pada pemilu 2024. Dan satu lagi, jangan masa bodoh dan golput (golongan putih) alias tidak menggunakan haknya dalam memilih calon presiden dan calon legislatif karena pilihan kita menentukan masa depan negeri ini,” tandasnya.

Sambungnya,  tokoh agama, dan elite politik wajib berperan agar tidak ada residu pemilu yang menimbulkan permusuhan dan kebencian, sehingga merugikan negara.

“Pemilu harus jujur dan adil serta dijaga perdamaiannya. Masyarakat diminta untuk tetap damai dan meminimalisir konflik, meski mendukung capres atau partai politik yang berbeda. Perdamaian harus ditegakkan karena jika tidak akan memunculkan permusuhan dan efeknya negatif. Bisa terjadi kerusuhan besar dan memakan banyak korban jika semua orang lalai untuk menjaga perdamaian sebelum dan semasa pemilu,”terangnya.

“Jika elite politik berdamai dan saling silaturahmi maka akan diikuti oleh masyarakat. Dalam artian, masyarakat mampu berperan besar untuk menciptakan pemilu yang damai. Pemilu adalah ajang untuk memilih pemimpin dan calon legislasi baru. Jangan dijadikan tempat peperangan atau permusuhan sengit karena terlalu mendukung partai politik, cabup atau capres tertentu,” tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun