Kondisinya sekarang makin buruk karena invasi Rusia ke Ukraina yang mengirim gelombang kejut ke seluruh negara di dunia. Akibatnya harga minyak dan komoditas melonjak tak terkira.
Asia Pasifik rentan terhadap fluktuasi harga minyak dunia karena masih banyak negara yang mengimpor minyak. Negara-negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia harus berinvestasi dalam transisi energi dan melakukan efisiensi energi dengan mendiversifikasi bauran pasokan energi dengan sumber daya yang lebih murah dan lebih rendah karbon.
3. Meningkatkan efisiensi energi
Energi surya dan angin tersedia gratis di muka bumi. Apalagi Indonesia terletak di garis khatulistiwa di mana matahari bersinar sepanjang tahun. Artinya, kita sebetulnya bisa melakukan efisiensi energi lebih tinggi.
Kita ambil contoh kesuksesan proyek-proyek energi terbarukan di Spanyol pada 2010. Pada tahun tersebut, Spanyol berhasil memenuhi 32,6 persen kebutuhan listriknya dengan energi terbarukan, mengurangi 32 juta metrik ton emisi CO2, menghindari impor energi fosil hingga 4 miliar euro atau Rp 65,29 triliun (kurs dolar AS per 26 November 2022).
Energi terbarukan telah memenuhi kebutuhan listrik 10 juta rumah penduduk di Spanyol. Sektor ini juga membuka 100 ribu lapangan kerja baru.
Baca Juga :Â PPSDM Migas Siapkan Strategi Ikuti Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi
4. Emisi karbon lebih rendah
Energi terbarukan menghasilkan energi tanpa melepaskan gas efek rumah kaca. Inilah yang layak kita jadikan sekutu untuk memerangi perubahan iklim.
5. Peluang baru bagi perekonomian