Mohon tunggu...
EWIL M.WOLOIN
EWIL M.WOLOIN Mohon Tunggu... Relawan - Petuga Media dan Komunikasi Kampanye Hutan

aktivis organisasi nonpemerintah

Selanjutnya

Tutup

Home

Hutan Masyarakat Adat Dan Sawit

3 Februari 2025   16:48 Diperbarui: 3 Februari 2025   16:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat adat Desa Ria-Ria, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, menuntut keadilan atas tanah adat mereka. (Sumber: Barita News Lumbanbatu/ Mongabay 

Sawit, atau kelapa sawit, telah menjadi salah satu komoditas utama di Indonesia, termasuk di Papua. Namun, ekspansi perkebunan sawit di hutan Papua menyebabkan dampak lingkungan yang serius, terutama deforestasi.

Hutan Papua, yang dikenal dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, mengalami pengurangan luas yang signifikan akibat konversi lahan menjadi perkebunan sawit. 

Proses ini tidak hanya berdampak pada ekosistem, tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan.

Masyarakat adat Papua memiliki hubungan yang erat dengan hutan. Mereka bergantung pada sumber daya alam untuk kehidupan sehari-hari, termasuk pangan, tempat tinggal, dan budaya. Ketika lahan mereka dijadikan perkebunan sawit, mereka menghadapi kehilangan akses terhadap sumber daya penting yang telah mereka kelola selama berabad-abad. 

Ini tidak hanya mengancam kemandirian ekonomi mereka, tetapi juga mengikis identitas budaya dan sosial mereka.

Selain itu, ekspansi sawit sering kali tidak melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Banyak proyek perkebunan yang dilakukan tanpa persetujuan dari masyarakat adat, menimbulkan konflik yang berkepanjangan. 

Ketidakpuasan ini dapat berujung pada protes dan ketegangan, meningkatkan risiko kerusuhan sosial di lokasi-lokasi yang terdampak. 

Di sisi lain, perusahaan perkebunan berupaya untuk menyelesaikan konflik ini, tetapi sering kali dengan pendekatan yang tidak memadai atau tidak berkelanjutan, yang justru menambah ketidakpuasan masyarakat.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menyusun kebijakan yang seimbang, yang mengakui hak masyarakat adat dan menjamin perlindungan lingkungan. 

Pembangunan yang berkelanjutan harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat lokal dan melindungi keberlanjutan ekosistem hutan Papua. Dialog antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adat perlu ditingkatkan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan mencegah kerugian lebih lanjut akibat deforestasi akibat perkebunan sawit.

Deforestasi

Foto mengunakan drone deforestasi di hutan papua (sumber: Yayasan Econusa)
Foto mengunakan drone deforestasi di hutan papua (sumber: Yayasan Econusa)

Deforestasi adalah proses pengurangan area hutan akibat dari aktivitas manusia, seperti penebangan pohon, pertanian, dan pembangunan infrastruktur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun