Mohon tunggu...
EWIL M.WOLOIN
EWIL M.WOLOIN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Lingkungan

Bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ancaman Pohon Merbau dan Kesehatan Ekosistem Masyarakat Adat

26 Januari 2025   06:30 Diperbarui: 26 Januari 2025   06:30 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon Merbau (Intsia bijuga) merupakan salah satu jenis pohon yang menyumbang penting bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat adat di wilayah hutan tropis. Meskipun memiliki fungsi yang signifikan, keberadaan pohon merbau saat ini telah terancam akibat kegiatan penebangan liar, konversi lahan untuk perkebunan, dan perubahan iklim. Ancaman ini tidak hanya berdampak pada keberlangsungan hidup pohon merbau itu sendiri tetapi juga pada kesehatan ekosistem yang bergantung padanya.

Pohon merbau memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Akar pohon ini membantu mencegah erosi tanah, sementara daun dan cabangnya menyediakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Selain itu, pohon merbau juga berkontribusi pada perbaikan kualitas udara melalui proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Kehilangan pohon ini mengakibatkan hilangnya habitat alami dan berkurangnya keanekaragaman hayati, yang sangat penting bagi kelangsungan ekosistem.

Bagi masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan, pohon merbau bukan hanya sekadar sumber daya alam; ia juga merupakan bagian dari warisan budaya dan identitas mereka. Banyak komunitas adat yang bergantung pada pohon ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari bahan bangunan hingga peralatan tradisional. Dengan hilangnya pohon merbau, mereka menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan kebudayaan dan kehidupan mereka.

Perubahan dalam ekosistem yang disebabkan oleh penebangan pohon merbau dapat menyebabkan ketidakstabilan lingkungan, seperti peningkatan risiko banjir dan penurunan kualitas tanah. Hal ini berdampak langsung pada hasil pertanian dan keberlangsungan hidup masyarakat adat. Selain itu, kerusakan ekosistem juga dapat menyebabkan konflik antara masyarakat adat dengan pihak-pihak yang melakukan eksploitasi sumber daya alam, sehingga memperparah ketegangan sosial dan ekonomi di wilayah tersebut.

Penting bagi semua pihak untuk memahami dampak dari ancaman terhadap pohon merbau dan kesehatan ekosistem masyarakat adat. Upaya konservasi dan pengelolaan berkelanjutan harus ditingkatkan untuk melindungi pohon merbau serta memastikan kelangsungan hidup masyarakat adat yang bergantung padanya. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah diperlukan untuk menciptakan strategi yang efektif dalam menghadapi ancaman-ancaman ini. Hanya dengan kolaborasi yang baik, kita dapat memastikan bahwa pohon merbau dan ekosistem yang mengelilinginya tetap terlindungi untuk generasi yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun