Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saat ini saya sedang menempuh studi Program Doktor ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi peneliti, pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Refleksi Tahun Baru: Kebijaksanaan Mama

1 Januari 2025   01:50 Diperbarui: 1 Januari 2025   01:50 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tertawa, "Jadi, kita harus jadi ayam, Ma?"

Mama mengangguk dengan gaya yang serius tapi tetap lucu, "Kalau itu artinya kita terus konsisten dalam kebaikan, kenapa nggak?"

Malam Tahun Baru: Merayakan dengan Hati, Bukan Euforia

Saat kembang api mulai reda dan suara musik pelan-pelan menghilang, obrolan kami malah makin dalam. Kami bicara tentang bagaimana setiap orang punya cara sendiri untuk merayakan hidup. Ada yang dengan pesta, ada yang dengan refleksi.

"Mama nggak anti perayaan," katanya, "Tapi mama lebih suka merayakan dalam sunyi. Kadang, keheningan itu justru memberi ruang buat kita benar-benar bersyukur dan merenung. Apa kita sudah cukup baik? Apa kita sudah memberi manfaat buat orang lain?"

Malam itu, saya merasa seperti sedang kuliah filsafat gratis. Mama menjelaskan bagaimana kehidupan itu bukan tentang momen besar, tapi tentang bagaimana kita mengisi setiap hari dengan makna. Bahwa setiap langkah kecil menuju kebaikan adalah perayaan itu sendiri.

Menutup Malam dengan Kebijaksanaan

Sebelum tidur, saya sempat bertanya, "Jadi, Ma, apa harapan mama untuk tahun baru ini?"

Mama tersenyum, "Harapan mama sederhana. Semoga kita tetap jadi orang baik, yang nggak cuma hidup untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Kalau kita bisa, semoga kita seperti ayam yang selalu menyambut hari baru dengan semangat."

Malam itu, saya tidur dengan perasaan hangat. Bukan karena obrolan kami soal ayam, tapi karena saya sadar, momen kecil seperti ini adalah kekayaan yang tak ternilai. Euforia boleh datang dan pergi, tapi kebijaksanaan dan cinta dari seorang mama akan selalu abadi.

Penutup: Inspirasi untuk Tahun Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun