Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Kesederhanaan vs Kompleksitas Ego

6 Juni 2024   07:41 Diperbarui: 9 Juni 2024   00:15 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, perlu diingat bahwa kontribusi tidak selalu berarti harus melakukan sesuatu yang besar atau dramatis. Hidup dengan sederhana dan harmonis dengan alam juga merupakan bentuk kontribusi yang sangat berarti.

Peran Media dan Teknologi dalam Memperumit Kehidupan

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Peran media dan teknologi juga tidak bisa diabaikan dalam memperumit kehidupan kita. Media sosial, misalnya, seringkali mempromosikan gaya hidup yang glamor dan penuh dengan pencapaian. 

Kita dibanjiri dengan gambar-gambar orang-orang sukses yang membuat kita merasa bahwa kita juga harus mengikuti jejak mereka. Tekanan ini bisa membuat kita merasa tidak cukup baik jika kita hanya menjalani hidup dengan sederhana.

Teknologi juga telah mengubah cara kita hidup dan berinteraksi dengan dunia. Kemudahan akses informasi dan komunikasi membuat kita selalu terhubung dan sulit untuk benar-benar menyendiri. 

Kita merasa harus selalu terlibat dan memberikan pendapat kita tentang segala hal, yang pada akhirnya membuat kita merasa lelah dan kehilangan kedamaian batin.

Mencari Keseimbangan dalam Kehidupan

Untuk mencapai keseimbangan, kita perlu belajar untuk memisahkan diri dari permainan ego dan kerakusan. Kita perlu belajar untuk menerima diri kita apa adanya dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang sederhana. 

Ini bukan berarti kita harus menyerah pada semua ambisi dan tujuan kita, tetapi kita perlu belajar untuk melihatnya dari perspektif yang berbeda.

Kita juga perlu belajar untuk menjadi lebih sadar akan dampak dari tindakan kita terhadap lingkungan dan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun