Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bencana Kabut Asap: Ketika Hutan Tebakar, Kesadaran Manusia Pudar

14 Oktober 2023   10:17 Diperbarui: 14 Oktober 2023   10:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Koleksi Pribadi

Kebencanaan lingkungan seringkali diakibatkan oleh tindakan manusia yang merusak ekosistem. Salah satu contoh yang sangat nyata adalah kabut asap yang disebabkan oleh pembakaran hutan, yang pada gilirannya merugikan masyarakat, ekonomi, dan pendidikan. kali ini kita akan menjelaskan bagaimana hilangnya nilai-nilai kesadaran manusia berkontribusi pada bencana ini dengan merujuk pada teori Martin Heidegger, dan akan menggambarkan dampak yang terjadi di sektor ekonomi dan pendidikan secara detail.

Hilangnya Kesadaran Manusia menurut Martin Heidegger

Martin Heidegger, seorang filsuf eksistensialis Jerman, mengembangkan teori tentang bagaimana manusia telah kehilangan kontak dengan alam dan keberadaan itu sendiri. Dia berpendapat bahwa dalam dunia modern, manusia cenderung melupakan asal-usul alamiah mereka dan beralih pada pemenuhan keinginan materi. Ini menyebabkan alienasi dari alam dan menciptakan sikap yang tidak peduli terhadap lingkungan.

Dalam konteks pembakaran hutan, teori Heidegger dapat diterapkan. Tindakan pembakaran hutan yang merusak lingkungan adalah manifestasi dari kesadaran manusia yang hilang. Masyarakat yang terlibat dalam praktik ini mungkin lebih fokus pada keuntungan ekonomi daripada menjaga keseimbangan alamiah.

Dampak di Sektor Ekonomi

Kebakaran hutan yang menghasilkan kabut asap dapat memiliki dampak ekonomi yang merusak. Kabut asap dapat merusak pertanian, mengurangi produktivitas tanaman dan tanah pertanian. Ini mengakibatkan kerugian finansial bagi petani dan sektor pertanian secara keseluruhan. Selain itu, kabut asap juga dapat mempengaruhi sektor pariwisata, karena lingkungan yang tercemar akan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung, berdampak pada pendapatan daerah. dan tidak pelaku usaha seperti UMKM juga mengalami penurunan pendapatan akibat sari kabut asab.

Dampak di Sektor Pendidikan

Sedangkan di bidang pendidikan Kabut asap juga sangat berdampak, Lingkungan yang tercemar oleh kabut asap dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Sekolah mungkin harus ditutup sementara, atau siswa dan guru harus beroperasi di lingkungan yang tidak sehat. Ini dapat mengganggu kurikulum dan kualitas pendidikan. serta aktivitas online untuk persekolahan terpaksa di lakukan padahal aktivitas ini sangat tidak produktif untuk dunia pendidikan.

Dan Untuk mengatasi masalah ini, kesadaran lingkungan perlu ditingkatkan. Martin Heidegger menekankan pentingnya mengembalikan hubungan manusia dengan alam. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mencegah pembakaran hutan yang tidak berkelanjutan. Inisiatif seperti penegakan hukum ketat, kampanye penyadaran, dan investasi dalam energi terbarukan dapat membantu mengurangi praktik yang merusak lingkungan.

Dalam kesimpulan, kabut asap yang dihasilkan dari pembakaran hutan adalah contoh nyata dari bencana lingkungan yang disebabkan oleh hilangnya kesadaran manusia terhadap lingkungan. Teori Martin Heidegger tentang alienasi manusia dari alam membantu menjelaskan akar masalah ini. Dampak ekonomi dan pendidikan yang terjadi akibat kabut asap adalah serius, dan solusi harus mencakup perubahan perilaku dan kebijakan yang lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun