Mohon tunggu...
Ewia Putri
Ewia Putri Mohon Tunggu... Penulis - seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, saya tamatan s2 magister ilmu ekonomi di universitas jambi, sekarang sedang senang2 menjadi pengamat dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengapa Sex Education Penting?

6 Agustus 2023   00:50 Diperbarui: 6 Agustus 2023   12:53 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
saya sedang berlajar berjalan 

Pentingnya Sex Education Sedini Mungkin 

Oleh: Ewia Ejha Putri

dokumen pribadi peserta
dokumen pribadi peserta


Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Tahun 2015 yang lalu, waktu saya diberi amanah sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelanjar Muhammadiyah Kerinci, salah satu kegiatan yang pernah saya selenggarakan adalah Seminar Sex Edication dengan pesertan yang berasal dari pelajar Kota Sungai penuh/Kabupaten Kerinci

Kebetulan juga saya diamanahkan menjadi Ketua Pelaksana Seminar Sex Education, dua amanah yang harus saya laksanakan barengan membuat otak berfikir keras bagaimnana cara untuk menarik peserta agar berminat berpartisipasi dalam Seminar tersebut, dengan personil IPM yang masih sedikit, saya dan teman-teman memasuki sekolah per-sekolah untuk mempromosikan seminar ini, dan Alhamdulillah perjuangan memang tidak pernah menghianati Hasil kami mendapatkan Peserta kurang lebih 500 peserta, pelaksanaan Seminar ini di lakukan di Gedung Nasional Kota Sungai Penuh dengan Narasumber Dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan tidak lupa dari Kalangan Pemuka Agama, kami memadukan ke 3 tokoh ini dengan prespektif yang berbeda-beda tentunya kami memiliki tujuan agar Sex Education bisa dijelaskan secara baik dan kami menegaskan bahwa pentingnya Sex Edication di terapkan sejak dini, agar anak-anak, pelajar-pelajar dan remaja-remaja bisa melindungi dirinya sendiri ketika berada dalam situasi Pelecehan, kekerasan ataupun pencabulan.

Baik sebenarnya saya bukan mau cerita pengalaman saya ya, tapi sedikit prolog aja karena saya bingung mau mulai dari mana heheh :)

Jika saya membandingkan pada situasi zaman 2015 dan zaman 2023 tentu sangat jauh perubahan, saya ingat pada tahun 2015 tentang sex education sedang marak-marak juga di biacarakan, bahkan banyak kasus pelajar-pelajar yang ketangkap oleh guru karena sedang menonton Vidio-vidio yang bersifat pornografi, tapi mungkin pada zaman itu situs-situs seprti itu tidak mudah untuk di didaptkan. Dan ada juga suatu kejadian anak-anak yang masih berusia 5 tahun di lecehkan oleh kakek-kakek dan banyak lagi kasus lainnya. tapi tentunya zaman itu tidak secanggih dan sekren zaman sekarang donk ....  

Mari kita lihat tahun 2023, dimana teknologi merajai segala bidang, mulai dari pendidikan, pekerjaa, bisnis, transportasi, atau yang sering disebut dengan Metavers. Tentunya perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, akses apapun semakin cepat dan mudah, bahkan jika ingin mengakses situs-situs pornografi semakin gampang, dunia sakitar tidak terbatas, hal-hal yang kita fikir diluar nalar saja bisa terjadi, dan banyak lagi yang hal-hal aneh yang merusak pergaulan Anak-Anak ataupun Remaja saat ini.

2023 adalah tahun yang sangat penuh kejutan sekaligus menakutkan, tidak hanya untuk orang tua tapi untuk anak terutama, apalagi anak-anak atau remaja-remaja saat ini sudah memiliki Hp masing-masing + dengan Paket datanya...

Saya jadi heran dan mau bertanya denga para orang tua! Apakah anda tidak khawatir memebrikan sebuah HP kepada anak anda yang masih berusia 10-17 tahun ?

Saya fikir kita harus mulai memperhatikan dan melek soal ini, zaman yang semakin gampang ini jika tidak di waspadai akan menimbulkan kerugian besar bagi anak-anak/remaja-remaja kita saat ini. tapi saya akan membokuskan pada satu persoalan seprti yang tertera di judul bahwa Tenatang "Pentingnya Sex Education Sedini Mungkin"

Mengapa ini penting?

Saya fikir ini sangat penting untuk menjadi pengetahuan bagi kita maupun orang tua, untuk memberikan Sex Education harus di lakukan sedini mungkin, tidak hanya dengan anak perempuan, tetapi anak laki-laki juga penting untuk mendapatkan pendidikan sex ini, agar perempuan mampu melindungi tubuhnya jadi predator-predator sex yang ada dalam tubuh manusia yang katanya dewasa, untuk laki-laki agar ia mampu menghargai tubuh perempuan dengan baik, ini bagian dari Pencegahan Pencabulan, Kekerasan Seksual dan lainnya.

Didalam situasi zaman yang sangat berantakan ini, bahkan control mengontrol sudah susah untuk dilakukan, bahkan dirumah saja bisa terjadi tindakan yang tidak diinginkan. Maka orang tua sangat perlu mengetahui tentang Sex Education, dengan tujuan agar mampu membentengi anak dari kejahatan-kejahatan seksual ketika mereka berada di luar pengawasan orang tua.

Saya punya beberapa langkah yang harus dilakukan orang tua dalam menjelaskan Sex Education kepada anak :

1. Beri tahu bagian tubuh dan fungsinya

Semakin sering anak terekspos dengan gambar seksual di media, akan lebih besar pula keterlibatan mereka dalam prilaku seksual sejak usia sangat muda. Walaupun demikian pendidikan seksual yang sebenarnya tidak akan menuntun anak untuk pergaulan bebas. Edukasi seks membantu anak untuk lebih memahami tentang tubuh dan membantu mereka mencintai tubuh mereka sendiri. Sebelum masuk usia remaja, berikan edukasi seks mengenai area tubuh. Sebagai contoh, Anda mungkin bisa mengenalkan fungsi vagina atau penis, payudara, dan berbagai bagian tubuh lainnya.

Di samping itu, sampaikan pada anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin, baik teman sebaya, guru, atau orang dewasa lainnya. Tak lupa, beritahu anak bahwa bagian-bagian tubuh tertentu sebaiknya tidak disentuh oleh siapapun.

2. Pubertas Yang Dialami

Sebelum memasuki masa puber, tidak ada salahnya bagi Anda sebagai orangtua untuk menjelaskan apa saja perubahan pada tubuh nantinya. Biasanya, memasuki usia 9 atau 10 tahun pubertas akan dimulai. Pada anak perempuan, sampaikan bahwa ia akan mengalami pertumbuhan payudara juga mendapatkan menstruasi pertamanya. Begitu juga pertumbuhan rambut pada beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan area vagina. Sementara pada anak laki-laki, selain pertumbuhan penis dan testis, ia juga akan mengalami perubahan suara, hingga mimpi basah. Lalu, pertumbuhan rambut di area wajah, ketiak, dan area penis. Jelaskan padanya bahwa semua perubahan ini adalah hal yang normal dan tidak perlu malu atau takut jika fase ini terjadi.

3. Aktivitas Seksual

Pada usia ini, anak Anda mungkin sudah mulai menaruh perhatian terhadap lawan jenis. Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi Anda mulai mengajarkan kepada anak mengenai hubungan dengan lawan jenis. Ya, materi ini juga penting untuk disampaikan pada pendidikan seksual anak dan remaja. Sampaikan kepadanya, bagaimana cara memperlakukan teman lawan jenis. Hal ini juga berhubungan dengan edukasi seks mengenai aktivitas seksual. Sebagai contoh, beri tahu bahwa berciuman dan berpelukan sudah termasuk ke dalam aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa. 

Selain itu, sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami aktivitas seksual apa saja yang akan dilakukan oleh orang dewasa saat berhubungan seks. Sampaikan pada anak bahwa aktivitas tersebut hanya boleh dilakukan saat sudah menikah dan anak seusianya tidak sepatutnya melakukan aktivitas seksual seperti itu. Sampaikan risiko yang mungkin dialami oleh anak seusianya jika melakukan aktivitas seks. Bukan untuk menakut-nakuti, hal ini dilakukan dengan maksud anak bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri saat sedang tidak dalam pengawasan orangtua.

4. Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Edukasi seks atau pendidikan seksual tidak hanya memberikan pemahaman mengenai gambaran aktivitas seksual. Sejak anak berada di sekolah dasar, berikan pemahaman mengenai pelecehan seksual dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Jelaskan bahwa anak sudah harus bisa melindungi diri sendiri. Misalkan, menyampaikan sesuatu atau berteriak ketika ada orang yang berniat jahat atau menggodanya. Tidak hanya itu saja, hal ini juga berupa intimidasi penampilan atau bagian tubuh, hingga mencoba menyentuh bagian tubuh tertentu.

Jelaskan pula bahwa tidak ada seorang pun yang harus merasa diwajibkan untuk berhubungan seks atas dasar paksaan atau ketakutan. Segala macam seks atas dasar paksaan adalah bentuk pemerkosaan, tidak peduli pelaku adalah orang asing maupun yang mereka kenal baik.

Saya fikir ini adalah cara yang efektif yang harus dilakukan orang tua agar anak-anak bisa terhindar hal-hal yang menyakiti tubuh mereka sendiri.

Banyak nya kondisi orang tua yang lalai dalam hal ini, sehingga membayakan mental pisikis anak ketika memasuki usia remaja, krena diusia remaja mungkin dia baru mengetahui bahwa ia telah dilecehkan oleh orang-orang terdekat mereka atau yang mereka tidak kenal sekalipun. Tentu akan menjadi beban mental tersendiri bagi mereka, traumatic yang mereka alami akan membntuk kepribadian tertutup hingga hal-hal negative yang diluar dugaaan kita.

Pada tahun 2015 saya dan teman-teman IPM pernah mangadakan seminar tentang SEX EDUCATION, tapi saya heran kenapa para-para aktivis yang katanya pergerakan kok tidak melek dengan isu-isu sosial semacam ini! bahkan banyak yang teriak-teriak digedung putih menuntuk keadilan, tapi mereka lupa bahwa ada masyakarakat yang lain membutuhkan pencerahan untuk generasi berikutnya.

Saya fikir ini perlu menjadi perhatian bagi kita, baik pemerintah, orang tua atau aktivis pergerakan sekalipun.

"Berapapun Umurnya, berasal dari mana dia, entah suku apa dia, ntah laki-laki atau perempuan, semua kita berhak untuk aman atas tubuh kita sendiri, semua kita berhak untuk bersuara untuk Kemanusiaan, kita bagian dari mereka dan mereka bagian dari kita" _ewia putri

Salam Kemanusian

Jambi, 06/08/2023 Ewia Ejha Putri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun