Jauh berjalan menyusuri bebatuan cadas
Melintasi segala pelosok menemukan segores aksara
Sempat terhenti dan luahkan tangis
Apa daya air mata hanyalah jatuh satu sahaja
Wahana kerinduan telah hilang ditelan masa
Layu pucuk cemara kerontang tanpa basuh
Jatuh terkulai lemas tiada harapan
Ingin memuncakkan emosi
Apa daya langit tiada merestuiÂ
Temukan saja bahagiamu
Di sana, di rumah masa depan
Aku terjatuh begitu sangat mudahÂ
Pada cinta yang seharusnya tak pantas
Apa daya, hati terlalu rapuh menerima segala nyataÂ
Kolaka, 19 Oktober 2021
By. Elu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!