Demikian pula ada orang yang lebih banyak mengoleksi buku daripada mengoleksi isi pengetahuan yang ditawarkan oleh buku tersebut. Barangkali ada perasaan senang tatkala melihat rak bukunya semakin padat terisi tumpukan buku yang disukai. Jika hal demikian berulang terus tanpa ada perubahan perilaku, tentu yang semakin bertambah adalah kuantitas buku yang dimiliki dan bukan kualitas pola pikir pemilik buku tersebut.
Ayo Berbenah!
Lalu, bagaimana dong solusinya? Tentunya perlu ada modifikasi perilaku untuk mengubah kebiasaan buruk yang tidak produktif. Tahun baru dapat menjadi momentum yang tepat untuk berubah. Resolusi untuk membaca sejumlah buku dapat diterapkan sepanjang 2017. Tiap orang tentunya berbeda dalam kemampuan dan kemauannya untuk membaca sejumlah buku. Tak masalah, tinggal disesuaikan saja dengan kondisi diri kita masing-masing.Â
Melibatkan orang lain dalam menyukseskan resolusi membaca di 2017 memudahkan kita untuk melakukannya. Saya mengajak murid-murid saya untuk berlomba-lomba membaca buku sebanyak-banyaknya.
Tidak hanya membaca, namun kami bertekad untuk menuliskan daftar buku yang dibaca selama 2017 dalam catatan khusus di notebook atau di buku. Dengan demikian buku yang telah dibaca dapat terarsip dengan rapi. Di akhir tahun 2017 nanti, kami dapat mengevaluasi target membaca telah tercapai dengan baik atau belum. Tak lupa untuk saling menyemangati, orang yang membaca buku paling banyak akan mendapatkan apresiasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H