Mohon tunggu...
Evy Sofia
Evy Sofia Mohon Tunggu... -

seorang manusia biasa yang masih butuh banyak belajar dan ingin dapat berbagi ilmu bagi sesama... \r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ingin Ide Menulis Mengalir Lancar? Bikin Saja Buku Ide

6 Mei 2015   12:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_364632" align="aligncenter" width="300" caption="Buku Ide Sederhana (Foto Koleksi Pribadi)"][/caption]

Pernahkah Anda mengalami situasi ketika ide sedang mengalir lancar namun beberapa saat kemudian terlupakan begitu saja? Saya pernah mengalaminya. Rasanya menjengkelkan sekali. Ketika mencoba mengingat-ingat ide itu lagi, benar-benar tak ada jejak memorinya di otak. Kalau sekali dua kali sih mungkin tidak menjadi masalah, lha kalau kejadian ini terjadi berulang kali bagaimana? Pasti rasanya mengganggu sekali. Seharusnya suatu pekerjaan bisa dikerjakan lebih cepat, eh jadi terhambat. Rugi waktu dan tenaga, dong.

Karena memiliki pengalaman tak menyenangkan seperti ini saya lalu mencoba membuat catatan tentang apa pun ide yang terlintas di kepala saya di sebuah buku. Saya menyebutnya buku ide. Di dalam buku ide ini saya tuangkan semua gagasan, rencana, atau apa pun yang menari-nari di benak saya.

Buku ide yang saya miliki adalah sebuah buku berukuran standar, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Ukuran yang standar ini memudahkan saya membawanya ke mana-mana karena munculnya ide memang tidak dapat diduga-duga. Buku yang saya pilih memiliki kertas yang tebal sehingga tidak mudah robek saat ditulisi dengan jenis bolpen apa pun yang kebetulan saya bawa.

[caption id="attachment_364635" align="aligncenter" width="300" caption="Setia Menemani Ke Mana Saja (Foto Koleksi Pribadi)"]

14308891821861630049
14308891821861630049
[/caption]

Manfaat memiliki buku ide ini sudah terbukti sejak saya menyusun tesis. Segala macam jurnal yang saya baca langsung saja saya tuliskan di buku itu. Buku atau jurnal apa yang saya butuhkan untuk dibaca juga saya tulis di situ. Ide apa yang melintas di benak saya tentang pembahasan riset saya juga tertulis rapi di situ. Pendek kata buku ide ini multifungsi sifatnya. Selain untuk menampung ide yang mengalir, juga untuk mencatat apa saja yang harus saya lakukan di kemudian hari.

Kini ketika saya aktif menulis artikel, keberadaan buku ide ini semakin saya rasakan manfaatnya. Kala sedang sendirian menunggu jemputan suami atau saat datang kepagian di kantor pun, saya bisa melakukan brainstorming tentang suatu tulisan yang hendak saya buat. Semua langsung saya goreskan di buku ide tersebut.

Bentuk tulisan yang dapat dibuat dalam buku ide ini bervariasi, tergantung kesukaan dan kebiasaan orang dalam mengorganisasi idenya. Beberapa bentuk aliran ide yang bisa diaplikasikan tulis di buku ide adalah:

1. Mind Map

Ini adalah bentuk eksplorasi ide yang paling saya sukai. Metode ciptaan Tony Buzan ini terbukti mampu membuat ide saya mengalir semakin deras. Adanya kebebasan membuat mind map semakin membuat saya mudah mengembangkan bahan yang akan saya tulis. Dalam membuat mind map ini, bila sedang ingin seringkali saya bikin gambar-gambar yang lucu agar ide yang saya hasilkan semakin segar dan renyah dipahami.

[caption id="attachment_364636" align="aligncenter" width="300" caption="Mind Map yang Menyenangkan (Foto Koleksi Pribadi)"]

14308892631523645095
14308892631523645095
[/caption]

2. Gabungan antara Tulisan dan Mind Map

Kalau yang ini merupakan kombinasi antara tulisan bebas dan mind map. Di bagian awal saya membuat tulisan yang mengalir bebas terlebih dahulu baru kemudian saya ikuti dengan membuat mind map untuk memudahkan eksekusi idenya kelak.

[caption id="attachment_364637" align="aligncenter" width="300" caption="Kombinasi Tulisan dan Mind Map (Foto Koleksi Pribadi)"]

143088946576446891
143088946576446891
[/caption]

3. Kombinasi antara Mind Map dengan Biam dan Plot Whisper

Ini adalah ilmu baru yang saya dapatkan dari seorang teman. Bentuk eksplorasi ide ini pada dasarnya adalah menggunakan mind map namun dikombinasikan dengan Biam dan Plot Whisper. Menurut teman saya, Iwan J Prasetya, plot whisperer berguna ketika penulis mengalami kebuntuan dalam membuat cerita berkembang karena metode ini membantu penulis untuk mengembangkan emosi karakter tokoh, membuat adegan yang dramatis, dan menjaga keberlangsungan teman. Terus terang saya belum pernah mencoba menggunakan cara ini, namun suatu hari nanti saya tertarik juga membuatnya. Siapa tahu membuat ide mengalir lebih lancar jaya.

[caption id="attachment_364639" align="aligncenter" width="300" caption="Mind Map, Biam, Plot Whisper (Foto Koleksi Iwan J. Prasetya)"]

14308898422022814834
14308898422022814834
[/caption]

4. Tulisan Bebas

Metode mengeksplorasi ide yang dahulu sering saya gunakan adalah menulis bebas apa pun yang ada di pikiran saya. Saya hanya menulis dan menulis tanpa memedulikan tanda baca atau susunan kalimat yang cantik. Toh, semua itu bisa dibetulkan atau diedit saat tulisan sudah diketik di laptop.

[caption id="attachment_364642" align="aligncenter" width="300" caption="Menulis Sebebas-bebasnya (Sumber: www.tyox.wordpress.com)"]

14308902421215933296
14308902421215933296
[/caption]

Itu tadi adalah beberapa contoh teknik eksplorasi ide yang dapat diterapkan dalam buku ide. Mau memilih yang mana tergantung masing-masing orang. Kunci sukses menggunakan buku ide ini adalah rajin menuliskan apa pun ide yang terlintas di pikiran. Jangan pernah menunda untuk segera menuliskannya karena ide pun bisa hilang begitu saja bila tak segera diikat maknanya.

Selamat mengeksplorasi ide, kawan....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun