Mohon tunggu...
Evy Sofia
Evy Sofia Mohon Tunggu... -

seorang manusia biasa yang masih butuh banyak belajar dan ingin dapat berbagi ilmu bagi sesama... \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Liburan Murah Meriah di Sunday Market UGM

27 April 2015   08:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_362948" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: www.hipwee.com"][/caption]

Setelah hampir sepekan disibukkan dengan berbagai aktivitas, paling enak memang menikmati hari Minggu dengan bersantai. Berbagai sarana hiburan sebenarnya banyak tersedia, mulai dari bioskop, mal, toko buku, atau tempat wisata lainnya. Entah mengapa di antara semua pilihan untuk menikmati liburan itu, saya paling senang menikmatinya di Sunday Market UGM. Sejak jaman masih kuliah Sunday Market UGM menjadi tempat tujuan saya untuk refreshing. Diawali sejak pagi pukul enam mengikuti kajian terlebih dahulu di Masjid Kampus UGM, lalu disambung dengan acara jalan-jalan di Sunday Market.

Sunday Market UGM yang buka antara pukul 06.00 - 10.00 merupakan tempat berkumpulnya berbagai aktivitas. Pasar kaget yang digelar khusus tiap hari Minggu ini berada di area sebelah timur jalan Masjid Kampus UGM memanjang sampai dengan jalan di dekat kampus Perikanan UGM. Di sini pengunjung dimanjakan dengan berbagai jajanan murah meriah. Di kanan kiri jalan udah ditemui makanan yang ringan seperti cireng, sosis bakar, otak-tak, lotis, rujak, kentang goreng. Aneka minuman khas mulai dari es kelapa muda, es beras kencur, es gula asem, sampai es doger juga tersedia. Bila membutuhkan makanan yang lebih berat pengunjung tinggal memilih aneka menu yang tersedia di warung lesehan. Menu lontong opor, soto, batagor, siomay, sampai dengan pecel semua ada di sini.

[caption id="attachment_362949" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Koleksi Pribadi"]

14300976761650178423
14300976761650178423
[/caption]

[caption id="attachment_362950" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Koleksi Pribadi"]

1430099087617132238
1430099087617132238
[/caption]

Tidak hanya memanjakan perut, Sunday Market UGM juga menawarkan berbagai perlengkapan rumah. Seprai, keranjang cucian, tempat sandal, tirai plastik, selimut, dan aneka dekorasi kamar yang menarik ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau untuk ukuran kantong anak kos sekalipun. Bagi yang suka menambah wawasan, Sunday Market UGM bisa jadi salah satu surganya. Mulai dari selasar Masjid Kampus sampai di area dekat Lembah UGM banyak terdapat pedagang buku yang siap menggeber dagangannya dengan diskon yang menarik. Tak hanya itu, aneka majalah dan buku bekas cukup menggiurkan juga bagi yang ingin meng-upgrade otak namun dananya pas-pasan.

Sisi lain yang menarik dari Sunday Market UGM adalah banyak pengamen yang berwajah rupawan dan trendi. Ternyata tak hanya ajang mencari rejeki bagi orang yang memang berprofesi  sebagai pengamen sungguhan, di pasar kaget ini banyak pula pengamen yang tidak biasa. Mereka adalah para mahasiswa yang menggalang dana untuk kegiatan kampus dengan cara mengamen di Sunday Market UGM. Sebelum mengamen terkadang mereka memperkenalkan diri dan maksud mereka menggalang dana. Sebuah upaya yang patut diapresiasi karena bertujuan mulia.

Meskipun kehadiran para pengamen baik yang berwajah menawan atau biasa-biasa  saja ini memberikan warna tersendiri bagi pengunjung yang tengah menikmati sarapan paginya, namun kadang dirasa mengganggu karena jumlahnya yang banyak. Hal ini masih ditambah lagi jumlah pengemis yang melimpah pula.  Apa mau dikata, begitulah Sunday Market UGM. Sebuah area bebas yang bisa dikunjungi siapapun, entah bagi yang ingin membelanjakan uangnya atau pun yang bermaksud mencari rupiah.

Penataan di Sunday Market UGM memang belum bisa dikata sempurna. Masih banyak pengamen, banyak pengemis, jalan macet, padat merayap, tapi entah mengapa rasa hati tak pernah bosan untuk berkunjung ke sana. Mungkin memang benar kata Kla Project, Yogyakarta memang selalu bikin kangen, karena setiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun