Jantung ibu Ernia mulai berdetak kencang "Nggak mungkin, Nggak mungkin anak saya pergi begitu saja, dia sangat ter obsesi dengan dunia pendidikan, anak saya gak mungkin menikah secepat ini" gumam bu Ernia dalam hati.
Setelah mematikan panggilan telpon, bu Ernia segera pergi ke rumah nenek Nur bersama 2 anaknya yang lain. Adik-Adik Via masih sangat kecil, mereka belum memahami apa yang sudah terjadi.Â
..........
"Ibu........" Panggil ibu ernia pada ibu mertua itu.
Tidak ada sahutan sedikitpun. Â Ibu Ernia mencoba membuka pintu rumah nenek Nur, namun ia tidak menemukan nenek Nur disana. "Kemungkinan nenek dimasjid bu" Ucap Nisa, salah satu adik perempuan Via. Mereka bertiga berjalan menuju masjid, belum 2 menit mereka tiba di masjid dan menemukan nenek Nur baru saja selesai sholat isya.Â
"Ibu, Via kemana?" tanya ibu Ernia. "Mana ibu tau, memangnya dia nggak ada di rumah?" Ucap nenek Nur dengan wajah culas. "Ndak ada bu, teman Via tadi nelpon, Via  pergi jauh di bawa oleh laki laki yang bernama azam, mereka akan menikah" Ucap ibu Ernia dengan gugup.Â
"Tidak, tidak mungkin, Via tidak mungkin pergi menikah secepat ini!" Ucap nenek itu dengan penuh dusta, sambil mngeluarkan air mata kesedihan, menangis sejadi-jadinya.
........
Di belahan bumi lainnya.... Via dan azam sudah sampai di salah satu gubuk padat dimana pemukimnya sangat ramai dan rumah-rumah penduduk yang saling berdekatan.
"Kita sudah sampai, ayo masuk!" Ucap lelaki itu pada Via. "Ini rumah siapa? apakah ini rumah kak Azam?" Tanya Via dalam hati. Â
Bersambung....
Terimakasih sudah membaca novel roman part 2 ini. Saya sholat dzuhur dulu ya....