Ia juga turut mengkampanyekan kepedulian terhadap anak-anak melalui Yayasan Sayangi Tunas Cilik, yang merupakan bagian dari lembaga internasional 'Save The Children'. Cinta laura yang juga pernah mewawancarai Chris Heinsworth menggunakan bahasa Indonesia menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia dan juga Australia, dimana hal sempat menjadi trending topic pada tahun 2015 silam dan menarik minat warga negara Autralia untuk mempelajari bahasa Indonesia. Tak hanya dalam isu-isu perempuan, anak dan pendidikan, ia Juga sangat aktif dalam mempromosikan budaya Indonesia melalui outfit yang ia gunakan hingga kepada musik yang ia ciptakan belakangan ini dengan judul "Markisa".
Dalam pemilihan Cinta Laura menjadi Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengungkapkan bahwa alasan pemilihan Cinta Laura hal ini dilihat dari aktivitas dan kepedulian Cinta Laura terhadap perempuan dan anak, sehingga pemilihan Cinta sebagai duta diharapkan dapat mendorong anak muda untuk dapat menjadi agen pelopor dan pelapor terhadap lingkungan yang bebas dari kekerasan dan responsif gender. Walau sempat menuai banyak kritikan, Cinta Laura tetap berkomitmen dan bertanggung jawab sebagai seorang duta.
Diplomasi selebriti yang dilakukan oleh Cinta Laura sangat menyita perhatian masyarakat mengenai isu-isu yang ada, terutama mengenai perempuan dan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diberikan oleh John Street. Bagaimana kepopuleran selebriti mampu memberikan kontribusi, namun keberhasilan diplomasi selebriti yang dilakukan oleh selebriti sepenuhnya bergantung pada banyaknya perhatian yang diberikan oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H