Mohon tunggu...
Evri Sihombing
Evri Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Love

Kemuliaan Salib (Galatia 6:14)

16 Mei 2023   10:04 Diperbarui: 16 Mei 2023   10:22 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Di dalam Kemuliaan Salib menyingkapkan pokok penting Injil yaitu kasih Allah yang kudus dan dosa manusia yang kelam. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa manusia. Bagi Rasul Paulus kematian Kristus di kayu salib adalah yang terpenting dan yang berpengaruh dalam kepercayaan. Salib bukan hanya sebuah lambang universal dari kekristenan, namun salib adalah amanat universal tidak dapat disangsikan. Salib memperlihatkan kasih Allah dan dosa manusia, kekuasaan Allah dan kesucian Allah serta kekotoran manusia. 

Apa yang menjadi alasan sehingga dikatakan Kemuliaan Salib? Alasannya karena dalam firman-Nya Allah sendiri tidak bermegah dengan keillahian-Nya, akan tetapi Dia berkata dalam firman-Nya "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Seteru salib Kristus bermegah dalam keajaiban-Nya dan mereka akan binasa. Dia sendiri telah melakukan pendamaian dengan darah Salib Kristus.

Jika kita melihat dalam tradisi orang Romawi, yang disalibkan akan mengalami siksaan yang mengerikan dan menyakitkan. Demikian juga halnya seperti yang dialami oleh Yesus yang menjadi sasaran penghinaan orang-orang dalam pengadilan. Menurut injil, salib Kristus adalah satu-satunya dasar bagi Allah untuk mengampuni dosa-dosa manusia. Namun yang menjadi pertanyaan bagi kita ialah, mengapa pengampunan kita harus bergantung pada kematian Kristus dan mengapa Allah tidak langsung saja mengampuni kita tanpa keharusan salib?

Jika kita melihat, ada perbedaan antara pengampunan kita dengan pengampunan yang dilakukan oleh Yesus sendiri. Yesus mengajarkan kita untuk berdoa "Ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami". Akan tetapi Ia sedang mengajarkan kemustahilan pengampunan bagi orang yang tidak mau mengampuni. Tentunya kita mengetahui bahwa Allah sendirilah yang menciptakan hukum-hukum yang kita langgar dan dosa adalah pemberontakan kita terhadap Dia.

Jika kita mengingat peristiwa Rasul Paulus yang tidak menerima kemesiasan Yesus yang tersalib, akan tetapi setelah berjumpa dengan Yesus yang sesudah bangkit dan naik ada dalam kemuliaan, maka Paulus menyadari bahwa Salib Kristus adalah penyataan kuasa kemuliaan Allah yang menyelamatkan. 

Jadi, menurut Rasul Paulus dalam 1 Korintus, salib baginya bukan lagi kelemahan dan kebodohan tetapi adalah kekuatan dan hikmat Allah yang melampaui penilaian dan pemikiran manusia. Apabila dalam 1 Korintus menyatakan bahwa salib mengerjakan pembenaran, pengudusan, dan penebusan, maka 2 Korintus 5 bicara bahwa Salib mengerjakan penciptaan baru, pendamaian, dan juga pembenaran.

Namun inti dari salib itu adalah sebagai perwujudan rencana keselamatan dari Allah. Keselamatan yang Ia kerjakan melalui seluruh kehidupan, kematian, kebangkitan, kenaikan, kedatangan-Nya kembali kelak merupakan suatu perwujudan rencana keselamatan yang direncanakan Allah dalam kekekalan. Kemuliaan salib yang dikatakan ialah mencapai pemuasan akan dosa-dosa manusia. Inisiatif dari penyelamatan-Nya sepadan dengan, dan merupakan ekspresi dari kebenaran-Nya. 

Allah adalah kasih, namun kita perlu mengingat bahwa kasih-Nya adalah kasih yang kudus, kasih yang menyayangi orang-orang berdosa. Di atas kayu salib, dengan kasih yang kudus Allah sendiri melalui Kristus membayar penalty penuh atas ketidaktaatan kita. Ia memikul penghakiman yang layak kita terima dengan tujuan memberikan kepada kita pengampunan yang tidak layak kita terima. Di atas salib, belas kasih dan keadilan ilahi sama-sama di ekspresikan dan direkonsiliasikan secara kekal. Kasih yang kudus dari Allah itu dipuaskan.

Kemuliaan Salib Kristus merupakan keselamatan yang sudah tersedia hanya oleh karena pengorbanan-Nya di kayu salib. Kalau Tuhan Yesus tidak mati di kayu salib,  maka semua manusia pasti akan binasa. Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa salib Kristus itu memiliki kemuliaan yang sungguh besar. Fakta kemenangan Salib dalam kematian, kebangkitan, kenaikan Kristus menjadi sumber bukan saja penghidupan keselamatan kita, tetapi juga bagi kekuatan dan kemantapan kita dalam mewartakan injil dalam zaman yang sedang menuju kematian ini.

            Ada pengaruh salib di dalam setiap  kehidupan orang Kristen, yaitu

  • Salib adalah dasar pembenaran kita. Kristus telah menyelamatkan kita dari segala akar dari kejahatan dan dosa-dosa yang manusia perbuat setiap harinya. Dia yang telah menyelamatkan kita dari hukuman maut.
  • Salib adalah sarana pengudusan kita. Kita telah disalibkan bersama dengan Kristus dengan natur kita yang terjatuh dalam dosa.
  • Salib adalah subjek kesaksian kita. Kita tidak boleh mengurangi injil dengan membuangnya dalam sarana kesombongan kita sebagai manusia.
  • Salib adalah objek kemegahan kita. Akan tetapi, jangan sampai kita bermegah karena hal lain apapun, karena sama seperti Yesus yang kepada-Nya salib lebih berarti daripada apapun, dan tentunya kita juga harus memiliki sikap yang sama terhadap Dia yang telah rela di gantung di kayu Salib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun