Mohon tunggu...
Evrina Budiastuti
Evrina Budiastuti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Agriculture Extension Officer, Blogger, Visit my site: https://evrinasp.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Beras Pecah Kulit Lebih Baik dari Beras Biasa

5 Desember 2017   19:27 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:48 12685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiri: beras PK dengan struktur beras yang masih lengkap, kanan: beras putih, terlihat bagian atas (lembaga) terpotong
Kiri: beras PK dengan struktur beras yang masih lengkap, kanan: beras putih, terlihat bagian atas (lembaga) terpotong
Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, MP, Guru Besar Ilmu Pangan Universitas Sriwijaya, dalam Danone Blogger Academy yang berlangsung di Jakarta awal bulan November 2017 ini menjelaskan kaitan antara struktur beras PK dengan kandungan nutrisinya.

Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, MP sedang menjelaskan tentang beras PK dalam Danone Blogger Academy
Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, MP sedang menjelaskan tentang beras PK dalam Danone Blogger Academy
Beliau menjelaskan bahwa beras PK yang hanya dipisahkan dari sekamnya saja masih memiliki endosperm, kulit ari, dan lembaga. Masing-masing struktur tersebut memiliki kandungan gizi yang berbeda. Di dalam endosperm terdapat karbohidrat, sedangkan di dalam kulit ari terdapat protein, mineral, vitamin, serta fiber, dan di lembaga terdapat zat gizi berupa lipid. Proses penggilingan dan penyosohan menyebabkan kulit ari serta lembaga menjadi hilang dan menyisakan endosperm saja sehingga banyak sekali zat gizi yang hilang pada beras putih biasa. Berikut adalah perbedaan kandungan gizi antara beras PK dengan beras putih biasa yang diambil dari slide presentasi Prof Rindit:

Struktur beras dan kandungan zat gizi, sumber slide presentasi Prof. Rindit
Struktur beras dan kandungan zat gizi, sumber slide presentasi Prof. Rindit
Selain membandingkan secara fisik, saya juga mencoba membandingkan bentuk dan rasa beras PK setelah dimasak. Hasilnya adalah bentuk nasi beras PK cenderung lebih merekah, tidak terlalu lengket antara butiran satu dengan lainnya, dan terasa lebih pera. Namun dari segi rasa, menurut saya tidak kalah jauh dengan nasi yang dihasilkan dari beras putih biasa, hanya teksturnya saja yang membedakan.

Beras PK setelah dimasak
Beras PK setelah dimasak
Jika memang sudah dibiasakan sejak awal untuk mengkonsumsi beras PK, mungkin masyarakat Indonesia dapat mengkonsumsinya. Apalagi beras PK ini memiliki kandungan gizi yang baik untuk dikonsumsi oleh orang dalam kondisi sehat maupun orang dengan sakit tertentu seperti diabetes.

Manfaat Mengkonsumsi Beras Pecah Kulit Bagi Kesehatan

Mengingat begitu banyaknya kandungan zat gizi pada beras PK, tentu memberikan banyak manfaat juga bagi kesehatan. Seorang dokter yang bertugas di Kesdam IX Udayana sekaligus pemilik situs www.blogdokter.net. yaitu dr. I Made Cock Wirawan, menjelaskan beberapa manfaat mengkonsumsi beras PK melalui wawancara yang saya lakukan via surat elektronik. Berikut adalah beberapa manfaat mengkonsumsi beras PK:

  • Beras PK mengandung zat besi yang penting untuk mencegah terjadinya anemia.
  • Serat yang terdapat dalam beras PK penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.
  • Beras PK juga mengandung beberapa jenis mineral dan antioksidan yang penting untuk mencegah penuaan dini dan beberapa jenis kanker.
  • Selain itu beras PK mengandung mineral Selenium yang penting untuk pembuatan enzym dalam proses detoksifikasi liver.
  • Kadar lemak pada beras PK sangat kecil sehingga tidak berisiko menyebabkan terjadinya peningkatan kadar lemak dan kolesterol tubuh.
  • Beras PK juga mengandung fitonutrien yang sangat penting bagi tubuh dalam menjaga keseimbangan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.

dr. I Made Cock Wirawan (kanan) saat hendak bertugas
dr. I Made Cock Wirawan (kanan) saat hendak bertugas
Lebih lanjut, dr. Made menjelaskan bahwa seseorang yang terlalu sering menkonsumsi karbohidrat sederhana seperti yang terdapat dalam beras putih berisiko mengalami kegemukan yang berujung pada penyakit diabetes mellitus. Sementara penyakit diabetes mellitus sendiri menjadi masalah kesehatan utama penduduk di dunia. Penderita diabetes meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun dan konsumsi karbohidrat yang berlebihan menjadi penyumbang terbesar dari faktor risiko diabetes disamping karena kurang berolahraga.

Jika memang ada seorang penderita diabetes namun tetap ingin mengkonsumsi nasi dari beras putih, dr. Made menyebutkan ada baiknya untuk mengkonsumsi nasi dari beras PK saja dengan memperhatikan porsi yang dibatasi berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Hal tersebut dapat dilakukan karena salah satu kandungan beras PK yang sangat penting adalah serat. Konsumsi serat yang cukup sangat bermanfaat untuk menstabilkan gula darah. Karena manfaatnya inilah maka beras pecah kulit cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. 

Melihat sedemikian besar manfaat beras pecah kulit bagi kesehatan, dr. Made merekomendasikan untuk menggunakan beras PK yang diolah menjadi nasi sebagai pangan yang dikonsumsi sehari-hari. Hanya saja belum semua masyarakat memahami akan pentingnya mengkonsumsi beras PK dibandingkan beras putih biasa. Padahal akan lebih baik jika makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya dilihat dari segi rasa saja, melainkan juga memberikan manfaat bagi kesehatan.

Membangun Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Gizi Beras Pecah Kulit

Kesadaran untuk mengkonsumsi beras PK di Indonesia memang belum tinggi seperti di negara lain. Hal itu juga yang menyebabkan mengapa beras PK jarang ditemukan di pasaran bebas seperti halnya beras putih biasa. Hanya beberapa produsen saja yang sudah menghasilkan beras PK dengan jumlah terbatas. Hal ini juga terkait dengan proses pengemasan beras PK yang tidak dapat dilakukan dengan cara biasa menggunakan karung seperti beras lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun